Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSM Tuntut Pecat Ketua PPP Makassar Karena Kampanye SARA

Kompas.com - 16/09/2013, 20:56 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com
- Lembaga Bakti Indonesia --salah satu lembaga pemerhati politik dan demokrasi Indonesia-- mendesak Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Surya Darma Ali untuk memecat Ketua PPP Makassar, Burhanuddin Baso Tika. Kader partai berlambang Kabah ini diduga terlibat kampanye rasialis di Makassar untuk memenangkan salah satu calon yang disung PPP.

Desakan tersebut disampaikan Direktur Bakti Indonesia, Aiman Adnan kepada sejumlah wartawan di sela peluncuran pembentukan Bakti Indonesia Cabang Sulawesi Barat, di Polewali Mandar, Senin (16/9/2013). Aiman menegaskan, Bakti Indonesia akan selalu mengawal setiap isu-isu berbau rasialis (SARA) dan dinatisme karena kedua hal ini menjadi batu sandung bagi pembenahan tatanan demokrasi yang lebih sehat dan bermartabat.

Menurut Aiman, pernyataan politisi yang berbau seks, agama, ras dan antargolongan (SARA) ini sangat meresahkan masyarakat di tengah situasi bangsa yang tengah membangunan tatanan demokrasi yang sehat dan berkeadilan. Pernyataan berbau SARA, menurut Aiman, tak layaknya keluar dari mulut politik sekelas ketua partai tertua di Makassar ini.

Sebelumnya, Ketua PPP Makassar, Busranuddin Baso Tika mengajak masyarakat agar memilih pemimpin yang sesuku. "Kita raih kemenangan dengan memilih pemimpin yang sesama orang Sulsel. Jangan naturalisasi," katanya.

Pernyataan Ketua PPP ini menyulut amarah sejumlah tim lain yang merasa disudutkan dengan pernyatan berbau SARA ini. Ketua Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando), Ardan Setiadi meminta, Panwaslu Makassar untuk segera menangkap Ketua PPP Makassar karena diduga terlibat kampanye berbau rasialis menjelang Pilkada Makasar.

Bakti Indonesia adalah komunitas yang didalamnya tergabung sejumlah organisasi seperti Sapma PP Kota Makassar, HMI Komisariat Saintek UIN, Ikatan Pemuda dan Pelajar Tionghoa dan Komando. Aiman menyatakan, lembaga yang digawanginya tidak ditunggangi oleh kandidat tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com