Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, BPBD Bondowoso Minta Bantuan 60 Tandon Air

Kompas.com - 16/09/2013, 10:31 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

BONDOWOSO, KOMPAS.com - Pascaditetapkan status darurat bencana kekeringan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur, meminta bantuan tempat penampungan air bersih kepada BPBD Provinsi Jawa Timur.

"Kami sudah mengusulkan bantuan 60 tandon air bersih dengan daya tampung air 4.000 liter, serta ribuan jeriken untuk warga kepada BPBD Provinsi Jawa Timur," ujar Hari Patriantono, Senin (16/9/13).

Jika usulan itu dipenuhi BPBD Jawa Timur, 60 tandon serta ribuan jeriken itu akan didistribusikan di 30 desa yang tersebar di tujuh Kecamatan. "Masing- masing kecamatan, tidak semua desa mengalami kekeringan. Tetapi rencananya setiap desa akan kami taruh dua tandon air," imbuh Hari.

Informasi terakhir yang diterima BPBD Bondowoso, menyebutkan bahwa usulan itu sudah disetujui. Bahkan, minggu ini bantuan itu sudah tiba di Bondowoso. "Semoga saja segera datang, sehingga kami bisa langsung mendistribusikan ke warga," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, selama satu bulan sejak awal September hingga Oktober mendatang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur menyatakan Kabupaten Bondowoso dalam kondisi tanggap darurat bencana kekeringan.

Tercatat ada 30 desa yang tersebar di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Wringin, Cerme, Botolinggo, Taman Krocok, Tegal Ampel, Curah Dami, dan Tamanan. Demi memenuhi kebutuhan air bersih di 30 desa itu, BPBD Bondowoso bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.

Pantauan Kompas.com di lapangan, sejak lima bulan terakhir kondisi kekeringan dialami 250 kepala keluarga di Dusun Krajan, Desa Trebungan, Kecamatan Taman Krocok. Demi memenuhi kebutuhan air bersih guna keperluan sehari-hari, warga desa setempat harus berjalan kaki sejauh dua kilometer menuju sumber mata air di dekat sungai setempat.

Tak hanya itu, untuk menuju satu-satunya sumber air itu, warga harus melewati area tanaman tebu, dan jalan yang terjal. Warga kemudian menyiasati dengan membawa botol minuman bekas agar air yang sudah dibawa tidak tumpah.

Umumnya, warga berharap Pemerintah daerah setempat untuk segera membuat saluran air bersih hingga ke perumahan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com