Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pesanan, Perisai Dayak Didesain Pakai Komputer

Kompas.com - 15/09/2013, 10:08 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis


SINGKAWANG, KOMPAS.com — Tingginya permintaan produk kerajinan ukiran kayu membuat para perajin ukiran perisai khas suku Dayak di Singkawang harus berani mengikuti perkembangan teknologi. Pasalnya, produk kerajinan yang selama ini dihasilkan oleh perajin masih mengikuti pola lama yang berorientasi pada desain motif yang sudah ada atau mengunduh dari internet.

Kondisi tersebut berawal dari pengalaman para perajin ini saat membawa produk ukiran perisai yang mereka hasilkan ke pagelaran Inacraft tahun 2012 yang lalu. Perisai merupakan salah satu alat pertahanan tradisional Dayak yang zaman dulu digunakan sebagai tameng dalam menghadapi musuh. Saat ini perisai lebih difungsikan sebagai pernak-penik hiasan dengan corak khas motif Dayak yang tergambar dalam perisai.

Beragam ukuran perisai yang dijadikan hiasan, mulai dari yang kecil berukuran setengah meter, hingga yang besar berukuran satu setengah meter. Sejak Jumat pagi kemarin, para perajin ukiran perisai yang jumlahnya 20 orang ini mengikuti kegiatan bimbingan teknis diversifikasi produk kerajinan ukiran perisai, yang dimediasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Barat.

Bimbingan teknis ini mendatangkan instruktur khusus dari Bandung, yaitu Andry Masri, seorang dosen desain produk yang mengajar di Itenas Bandung. Kegiatan bimbingan yang difokuskan pada desain produk ini, salah satunya adalah pelatihan penggunaan aplikasi komputer, yaitu belajar menggambar menggunakan aplikasi Corel Draw. Kegiatan ini diselenggarakan di Parauaman Dayak Salako, sebuah rumah yang menjadi tempat berkumpulnya warga Dayak Salako yang bermukim di Kelurahan Nyarumkop, Singkawang, Kalimantan Barat.

Ketua Kelompok Perajin Ukir Kayu, Andreas Aan, menjelaskan bawa kegiatan ini merupakan sebauh langkah awal dalam mengembangkan produk ukiran yang pernah mereka buat. Dalam kegiatan bimbingan tersebut, peserta diajarkan cara memadukan teknologi modern menggunakan aplikasi komputer yang diterapkan dengan cara tradisional dalam menghasilkan produk ukiran.

“Selama ini kita selalu menggunakan desain motif yang sudah ada atau mengunduh dari internet. Nah, melalui bimbingan ini, kita coba belajar menggunakan aplikasi Corel Draw, belajar membuat gambar kreasi sendiri, jadi mereka bisa mengembangkan motif kreasi yang mereka ciptakan”, kata Aan, Sabtu (14/9/2013).

Permintaan tinggi

Menurut Aan, kegiatan ini diselenggarakan karena kebutuhan pasar akan perisai, yang berdasarkan pameran Inacraf tahun 2012 di Jakarta lalu, permintaan kerajinan perisai motif Dayak sangat tinggi.

“Awalnya, kelompok perajin ini membawa Tangkin, salah satu senjata tradisional Dayak, tapi peminatnya kurang, sedangkan perisai yang kami bawa dalam Inacraf kemarin habis terjual, bahkan kami sempat dapat orderan, tapi karena barang belum mencukupi, sampai sekarang orderan tersebut belum bisa kami penuhi," kata Aan.

Koordinator kegiatan, Yohanes Rudi, yang juga merupakan Kepala Seksi Sarana Industri di Disperindag Propinsi Kalimantan Barat menjelaskan, dengan terselenggaranya kegiatan bimbingan ini, diharapkan ada perubahan pola pikir perajin ukiran kayu yang selama ini masih berfokus pada motif yang ada.

“Selama ini mereka hanya bikin motif yang itu-itu saja, kita coba ubah pola pikirnya. Mereka rata-rata bisa menggambar sendiri motif kreasi. Nah, dari situ mereka diajarkan gambar dengan aplikasi Corel Draw yang diajarkan oleh instruktur," papar Rudi.

Para peserta awalnya sempat bingung dengan penerapan teknologi tersebut. Agustinus, salah satu peserta mengaku perlu penyesuaian dengan ilmu baru yang mereka dapatkan tersebut.

“Ini masih penyesuaian, karena belum terbiasa, kami biasanya hanya pakai pisau cutter atau pakai atat penoreh getah. Sekarang diajarkan pakai alat-alat pahat, jadi harus penyesuaian dulu, sambil belajar gambar pakai komputer," kata Agustinus.

Agustinus dan peserta lainnya mengaku senang dengan adanya kegiatan bimbingan tersebut, selain mereka mendapatkan ilmu baru dalam menggunakan alat ukir, mereka juga semangat bisa membuat motif sendiri dari aplikasi Corel Draw yang diajarkan instruktur, serta bisa melestarikan motif khas Suku Dayak dengan tidak meninggalkan ciri khas ornamen motifnya.

Kegiatan bimbingan ini rencananya akan diselenggarakan selama 5 hari, yang dimulai dari tanggal 13 hingga tanggal 17 September 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com