Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2013, 12:51 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta agar kerusuhan di Puger, Jember, tidak dibawa menjadi isu Sunni-Syiah, karena kerusuhan itu tidak dipicu persoalan agama.

"Kasus di Puger, problemnya cukup banyak. Yang jelas, soal agama, aliran Syiah dan Sunni hanya jadi tumpangan seksi semata. Bukan menjadi akar persoalannya," tegas Soekarwo kepada Kompas.com yang menemuinya usai pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, di Kota Malang, Jumat (13/9/2013).

"Jangan diperlebar ke arah Syiah-Sunni," tegas Soekarwo.

Menurut Soekarwo, yang harus segera dilakukan adalah dialog dan musyawarah. "Ruang mediasi harus diperlebar. Jangan masalah Syiah-Sunninya yang diperlebar," katanya.

Ditanya kondisi terakhir, Soekarwo menjelaskan bahwa kedua pihak sudah sama-sama bisa menahan diri. "Tetapi kasusnya memang belum tuntas. Masih terus dilakukan perdamaian," kata Soekarwo.

Setelah tim yang terdiri dari sosiolog dan tokoh agama diturunkan, pemerintah Jatim baru bisa mengurai penyelesaian kasusnya, ujar Soekarwo. "Personel polisi dan TNI tetap berjaga di lokasi," katanya.

Pria yang baru ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan Gubernur Jatim untuk kali kedua itu menambahkan aparat keamanan tidak akan ditarik dan tidak mengganggu psikologi warga sekitar.

"Yang jelas, negara tidak mengurus kasus agamanya. Soal agama, sudah ada yang mengurusinya. Ada MUI dan ulama," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bentrokan berawal dari perayaan karnaval untuk memperingati 17 Agustus yang dilakukan oleh simpatisan Ponpes Darus Sholihin pimpinan Habib Ali di Desa Puger Kulon.

Saat ponpes dalam keadaan sepi ditinggal karnaval, tiba-tiba sekelompok massa lain yang menentang karnaval menyerang Ponpes Darussholihin dan merusak sejumlah fasilitas, seperti masjid dan bangunan lain.

Dilaporkan 41 motor peserta konvoi dirusak. Sesaat setelah kejadian, seorang warga bernama Eko Mardi ditemukan sudah dalam keadaan tewas di pantai tak jauh dari lokasi ponpes.

Sudah ada 13 orang yang diperiksa polisi terkait kasus perusakan Ponpes Darussholihin dan penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Eko Mardi Santoso.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Herman Deru Apresiasi 49 Inovator Penyumbang Kemajuan Pembangunan di Sumsel

Herman Deru Apresiasi 49 Inovator Penyumbang Kemajuan Pembangunan di Sumsel

Regional
Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com