Warga lainnya Hakim asal Desa Bajang, Kecamatan Pakong, bersama 24 warga lainnya juga akan berangkat ke Kalimantan dan sudah memesan tiket kapal laut. Di Kalimantan mereka akan bekerja sebagai buruh tambang batubara.
Tetangga Hakim yang dipandang sukses saat libur hari raya Idul Fitri kemarin pulang kampung. Setahun bekerja di Kalimantan, tetangga hakim itu sudah mampu kredit motor dengan gaji Rp. 3,5 juta sebulan.
Menanggapi hal itu, Khairul Kalam, Wakil Ketua DPRD Pamekasan mengaku belum mengatahui pasti jumlah warga Pamekasan yang eksodus ke Kalimantan. Meski demikian, ia meminta Pemkab Pamekasan segera menyikapi persoalan tersebut karena menyangkut kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah harus mengambil langkah-langkah solutif untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan petani dengan cara memperbaiki sistem pengupahan buruh dan sistem pertanian. "Perbaikan sistem pertanian bisa dilakukan dengan mencari variasi tanaman yang cocok dengan lahan pertanian Pamekasan, diminati petani serta mendatangkan hasil yang layak bagi petani agar mereka tidak mencari pekerjaan ke luar daerah," kata Khairul.
Politisi asal Partai Demokrat ini mengaku optimistis, jika permasalahan tersebut segera mendapat solusi, petani Pamekasan bisa menjalankan perannya sebagai petani dan kesejahteraannya terjamin.
Dengan demikian, para petani itu tidak akan eksodus ke luar daerah karena kebutuhan hidupnya sudah terpenuhi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.