Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Imdaad-Ipong Akan Gugat KPU Kaltim

Kompas.com - 12/09/2013, 19:10 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Kuasa hukum DPD PDI Perjuangan Kaltim, Abdul Rais SH mengaku dihubungi tim sukses (timses) pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Imdaad Hamid-Ipong Muchlisonni untuk mengambil langkah hukum menggugat SK KPU Kaltim tentang penetapan pasangan Cagub-Cawagub Kaltim 2013.

Gugatan itu ditujukan terkait keikutsertaan warga Kalimantan Utara (Kaltara) dalam Pilgub Kaltim 2013, juga soal lolosnya Aji Sofyan Alex menjadi cawagub mendampingi Farid Wadjdy. Dikatakan Rais, hingga kemarin, belum ada pertemuan lebih lanjut karena utusan Ipong masih sibuk menanti hasil penghitungan suara yang dihimpun timses Imdaad-Ipong.

“Saya dihubungi salah seorang timses Imdaad-Ipong Rabu kemarin. Tapi setelah saya tunggu bersangkutan belum datang. Informasinya masih sibuk menghimpun laporan yang disampaikan saksi-saksi di TPS-TPS,” jelasnya.

Menurut Rais, ada peluang besar untuk membatalkan SK KPU Kaltim tentang penetapan pasangan calon. JIka berhasil, otomatis Pilgub Kaltim akan diulang.

“Seharusnya jika KPU Kaltim mau menetapkan, hanya dua pasangan calon, yakni Awang-Mukmin dan Imdaad-Ipong. Sedangkan pasangan Farid Wadjdy-H Aji Sofyan Alex gugur, karena tidak memenuhi syarat lantaran tak ada rekomendasi dari DPP dan pencalonannya dicabut oleh PDI Perjuangan,” terangnya.

Seharusnya, lanjut Rais, saat memasuki masa perbaikan persyaratan calon dan pasangan calon, KPU Kaltim bisa melakukan pergantian salah satu calon, Sofyan Alex digantikan oleh calon yang diusung PDIP, Siswadi. Namun KPU Kaltim tetap meloloskan Aji Sofyan Alex, maka seharusnya hanya dua pasangan calon yang diloloskan.

Di tempat berbeda, ketua tim pemenang Imdaad-Ipong, Suyatni Prihasmoro, meragukan akurasi hasil quick count LSI dan Indobarometer. Lantaran selisih perolehan suara hasil dua quick count ini berbeda jauh, sehingga Suyatni belum memercayai hasil hitung cepat yang dilakukan kedua lembaga survei tersebut. Apalagi belum semua laporan hasil perhitungan suara masuk 100 persen, sehingga dinilai belum final.

"Timses Imdaad-Ipong belum menyatakan Afi-Mukmin sebagai pasangan terpilih, sebab saksi yang dipasang di setiap TPS dua orang, belum semuanya menyampaikan laporannya ke tim untuk dilakukan rekapitulasi perolehan suara,” katanya.

Di tempat yang sama, Ipong Muchlisonni mengaku sedikit kecewa dengan hasil quick count yang menyatakan dirinya berada di urutan ke dua. Meski demikian, dia tidak lantas patah semangat karena penghitungan yang sebenarnya adalah dari KPU. "Kecewa itu manusiawi. Tapi saya harus tetap menunggu hasil yang riil dari KPU. Untuk itu, saya belum mengucapkan 'selamat' pada pasangan Afi-Mukmin," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com