Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Bisnis Jamur Tiram? Datanglah ke Kolaka

Kompas.com - 11/09/2013, 16:15 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis


KOLAKA, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Kolaka, Sulawesi Tenggara, untuk pertama kalinya mengembangkan atau membudidayakan tumbuhan jamur tiram. Hal ini dilakukan dengan dasar iklim yang ada di Kolaka sangat cocok untuk pengembangan sayuran ini.

Menurut kepala Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian Kolaka, Dono Prasetyo, sebelum dikembangkan, sudah ada sejumlah petani yang berhasil membudidayakan tanaman tersebut.

"Jadi sebenarnya yang telah berhasil kita kembangkan sebelumnya itu adalah tanaman manggis, nah ini kita coba lagi jamur tiram. Pertama sudah ada petani di Kecamatan Baula yang berhasil budidayakan tanaman ini. Yang kedua iklim kita di Kolaka ini sangat cocok bagi pengembangan jamur tiram. Inilah sebagian alasan kenapa Dinas Pertanian berani budidayakan tumbuhan ini," ungkapnya, Rabu (11/09/2013).

Dia juga menambahkan, faktor lain yang mendukung budidaya jamur tiram di Kolaka adalah daya beli masyarakat. "Kalau kandungan gizi di dalam jamur tiram itu setara dengan kandungan gizi daging ayam. Dan yang paling mendukung adalah minat beli dan konsumsi masyarakat Kolaka yang cukup tinggi dengan tumbuhan ini. Makanya kami berani budidayakan tumbuhan ini," tambahnya.

Dinas Pertanian sendiri berusaha mengembangkan tanaman ini dalam jumlah yang banyak. Pasalnya permintaan pasar sudah melebar hingga keluar Kolaka. "Kami sudah lihat hasil produksi dari para petani dan itu bagus sekali. Jadi petani saat ini kewelahan untuk melayani pesanan dari dalam dan luar Kolaka. Ini akan jadi prospek yang besar bagi usaha para petani," tegasnya.

Untuk meningkatkan minat petani terhadap budidaya jamur tiram, kini Dinas Pertanian terus bersosialisasi. "Selain cara yang tepat untuk budidaya, kita jelaskan prospek ke depan usaha ini. Sekarang kami dalam tahap pengembangan untuk para petani yang mau kita bantu bibit jamur tiram ini," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com