Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Tanami Waduk Kering

Kompas.com - 09/09/2013, 17:59 WIB
MADIUN, KOMPAS.com — Para petani di Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengolah dan menanam padi dan palawija di dasar Waduk Notopuro. Hal itu mereka lakukan karena waduk mengering dan tidak lagi mengalirkan air ke sawah di sekitarnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mengedarkan surat edaran tentang antisipasi bahaya kekeringan ke semua kota/kabupaten di Jateng. Dalam surat edaran ini, pemerintah kota/kabupaten diminta segera melakukan berbagai upaya agar tidak terjadi kekeringan hingga menimbulkan kondisi yang paling buruk.

Penjaga pintu air Waduk Notopuro, Dasmiran, Minggu (8/9/2013), mengatakan, agar tidak mengganggu ketahanan bendung di dalam waduk, petani hanya diizinkan bertanam di area terbatas. Luas kawasan yang bisa ditanami sekitar enam hektar.

”Selama ini, petani bertanam di ladang sendiri dengan pengairan dari waduk. Karena waduk kering, mereka berpindah menanam di waduk,” ujarnya.

Di dasar waduk masih ada air cadangan. Petani mengambilnya dengan cara menyedot menggunakan pompa mesin. Mengolah tanah di dasar waduk tidak sulit karena di beberapa bagian masih basah.

Menurut Suratman, seorang petani, tanah di dasar waduk cenderung berpasir. Namun, kondisi tanah sangat subur sehingga cocok untuk jenis tanaman apa saja dan tergantung kemampuan modal petani.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Madiun Anton Djaka Prijanto mengatakan, volume Waduk Saradan saat ini tinggal 303.000 meter kubik. Sebelumnya, volume waduk mencapai 564.200 meter kubik.

Kondisi air yang tinggal 60 persen berdampak pada kemampuan waduk mengairi saluran irigasi. Dalam kondisi normal, waduk dapat mengalirkan 421 liter per detik, tetapi kini hanya 170 liter per detik untuk mengairi sawah seluas 980 hektar.
Belum puso

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, sejumlah daerah yang sudah melaporkan mengalami kekeringan antara lain adalah Kabupaten Grobogan, Blora, dan Brebes. Namun, sejauh ini belum ada lahan yang dilaporkan puso.

Sementara itu, warga di pulau-pulau kecil di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, kesulitan air bersih karena tidak ada sumber air layak konsumsi. Alat penyulingan air laut menjadi air tawar yang diberikan pemerintah rusak dan tidak bisa dimanfaatkan.

Warga berharap pemerintah memberi perhatian untuk pemenuhan air bersih tersebut. Alat penyulingan air ada. Namun, sejak dipasang pada 2011, alat itu kini rusak. Air keruh dan harus disaring berkali-kali sebelum dimanfaatkan. (NIK/WER/EGI/APO/ACI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com