Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kuesioner Alat Vital" Pun Hebohkan Sekolah di Banda Aceh

Kompas.com - 07/09/2013, 09:46 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Kehebohan penyebaran daftar isian penjaringan kesehatan siswa yang berisikan pertanyaan ukuran kelamin yang beredar di Kota Sabang menyebar cepat hingga ke sekolah-sekolah di Banda Aceh.

Sejumlah siswa dan guru memberi reaksi penolakan terhadap kuesioner tersebut. Mereka menilai daftar pertanyaan itu tidak layak diberikan kepada siswa sekolah, meskipun bertujuan untuk penjaringan data kesehatan.

Guru Bimbingan dan Penyuluhan Sekolah SMU Negeri I Banda Aceh, Nadiatul Hikmah, menilai daftar pertanyaan tentang alat kelamin yang begitu vulgar yang disertai gambar yang ditujukan kepada siswa dinilai tidak layak.

"Masih ada cara lain untuk kita melakukan edukasi seks kepada siswa, tidak harus dengan cara seperti itu," ujar Nadiatul Hikmah, Jumat (6/9/2013).

Menurut Nadia, penjaringan data kesehatan siswa untuk memberi gambaran utuh bagaimana kondisi kesehatan siswa terkait dengan perilakunya sehari-hari, sah-sah saja dilakukan, untuk memberi pemahaman menjaga kesehatan kepada masyarakat, terutama pelajar sekolah.

"Namun tentu ada cara yang lebih baik; dan sebelum memberi dan menyebarkan daftar pertanyaan, harusnya siswa diberi pemahaman terlebih dahulu," katanya.

Untuk Aceh, tambahnya, sebagai sebuah provinsi yang berjulukan "Serambi Mekkah", tentu sangat tabu untuk berbicara hal-hal yang berbau seks secara vulgar. "Namun jika dikemas dengan sistem edukasi dan pembelajaran yang baik, pasti tidak menjadi masalah karena dalam pelajaran sekolah pun ada dipelajari hal-hal yang berkaitan dengan reproduksi," paparnya.

Seorang siswi, Ratu Adinda, pun memberikan penilaian terhadap kasus daftar isian tersebut. Menurut Ratu, pertanyaan tentang ukuran alat vital sangat tidak lazim dipertanyakan dan tidak layak.

"Aneh saja, masak ada pertanyaan mempertanyakan hal tersebut, sangat tidak lazim," cetusnya.

Hal senada juga disampaikan Vicky Rully Setaiwan, seorang siswa di SMU I Banda Aceh. "Menurut saya itu hal yang privacy sekali, selain diri sendiri, mungkin hanya seorang dokter yang bisa mengajukan pertanyaan tersebut, dan saya tidak setuju dengan hal itu," kata Vicky.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Taqwallah mengaku bahwa daftar pertanyaan itu memang dibawa oleh petugas Puskesmas Cot Ba'u, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, untuk siswa dan siswi di SMP I Kota Sabang.

"Salahnya memang petugas belum menjelaskan secara jelas kepada siswa dan guru pun mengaku itu hal yang penting, tapi salahnya daftar pertanyaan itu diminta dibawa pulang dan diisi di rumah oleh siswa. Nah, ini yang menjadi sumber masalahnya, karena tidak ada penjelasan kepada orangtua," ungkap Taqwallah kepada sejumlah wartawan.

Taqwallah juga menyatakan permintaan maafnya dan akan memperhatikan ulang isi dari kuesioner tersebut. Kuesioner yang disebarkan itu berisikan tentang data kesehatan siswa dan keluarganya, yang disebar di SMPI I Kota Sabang.

Siswa diminta mengisi kuesioner tersebut di rumahnya. Namun pada halaman terakhir, siswa diminta untuk memberi pilihan pada pertanyaan pilihan ganda yang berisikan tentang ukuran alat kelamin si pengisi kuesioner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com