Imbas dari tidak melaut, ratusan nelayan di daerah ini terpaksa menggantungkan hidupnya dari menjual barang, hingga berutang kepada rentenir atau lintah darat.
"Hampir genap satu bulan tidak melaut dikarenakan badai. Untuk mempertahankan hidup keluarga, kami terpaksa menjual barang-barang seperti televisi, emas, bahkan berutang kepada rentenir karena tidak ada pilihan lain," Kata M Nasir, salah satu nelayan Kelurahan Malabero, Kota Bengkulu, Jumat (6/9/2013).
Menurutnya, jika dipaksakan melaut, risiko yang dihadapi para nelayan sangat besar. Perahu bisa karam akibat tergulung ombak. Selain itu, hasil tangkapannya pun sedikit, sementara modal yang dikeluarkan cukup besar, yakni sekitar Rp 140.000.
"Kami perkirakan badai seperti ini akan berlangsung hingga satu bulan ke depan, artinya selama itu pula kami harus mencari alternatif matapencaharian lain," tambah Nasir.
Tagih janji kampanye
Para nelayan juga mengaku sejauh ini tidak ada bantuan dari pemerintah setempat. Mereka berharap Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan dapat merealisasikan janji kampanyenya dahulu untuk menyiapkan 50 ribu lapangan pekerjaan sebagai akses mendapatkan pekerjaan alternatif.
"Kami tidak butuh bantuan sembako dari pemerintah, tetapi pemerintah, khususnya wali kota dapat merealisasikan (janji) menyediakan lapangan pekerjaan seperti janji kampanyenya dahulu," timpal Agus, nelayan lain.
Sementara itu, menurut data Badan Meterologi Klimatologi, ketinggian air laut di perairan Bengkulu hingga kepualaun Enggano menuju Lampung akan terus berada pada posisi 2,5 meter hingga 3 meter dalam satu pekan ke depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.