Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembak Satpam Mojokerto Gundul dan Berkumis

Kompas.com - 03/09/2013, 19:24 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
- Polisi terus mengidentifikasi pria misterius yang menembaK Fahmi (25) seorang satpam yang diduga sebagai korban salah tembak di Mojokerto. Sketsa wajah pelaku pun kini tengah disusun untuk mempermudah masyarakat agar segera melaporkan keberadaan pelaku.

Sketsa wajah itu, kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono dibuat berdasarkan ciri-ciri fisik yang disebut korban. "Dari keterangan korban, pelaku berkepala gundul dengan rambut sekitar satu sentimeter, kulitnya sawo matang, berkumis, dan berusia sekitar 40 tahun," katanya, Selasa (3/9/2013).

Saat beraksi, pelaku memakai kaus garis-garis berkerah, dan bercelana pendek kain jeans. Pelaku jika didengar dari logatnya, kental berbahasa Jawa. "Informasi itu dapat dijelaskan korban karena saat ini korban kondisinya terus membaik meski masih dalam perawatan medis di Rumah Sakit Mojokerto," tambah Awi.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Polres Mojokerto dan Polda Jatim Selasa siang di rumah kontrakan di Dusun Ketok, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, disimpulkan bahwa pelaku menggunakan pistol organik dengan peluru kaliber 9 mm buatan Pindad.

Fahmi diduga menjadi korban salah tembak. Pelaku yang menurut informasi berjumlah dua orang itu melepas tembakan setelah bertanya mencari seorang anggota polisi bernama Brigadir Fadly. Belum diketahui apa maksud dua pria itu mencari anggota Polres Mojokerto itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com