Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikubur di Lubang Dangkal, Mayat Bayi Dimakan Anjing

Kompas.com - 02/09/2013, 09:58 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Mayat bayi perempuan yang dimakan anjing di Kampung Oetuba, Desa Letmafo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, diketahui sempat dikubur. Namun kuburan yang dangkal mengakibatkan lubang itu dikerubuti anjing peliharaan warga yang lapar.

“Kita sempat menemukan sebuah lubang di samping dapur milik Andreas Haki, warga setempat, yang kita duga kuat dipakai untuk mengubur mayat bayi itu. Lubang itu tidak dalam sehingga ditarik keluar oleh anjing lalu dimakan,” ungkap Kepala Polsek Insana, Petrus Liu, kepada Kompas.com, Senin (2/9/2013) kemarin.

Menurut Petrus, bayi tersebut diduga adalah hasil hubungan gelap. Polisi saat ini masih memeriksa dua saksi terkait kasus tersebut.

“Kita masih mendalami kasus ini dengan melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa yang telah melakukan itu,” kata Petrus.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat bayi ditemukan tanpa kepala dan tangan oleh warga Kampung Oetuba, Desa Letmafo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Sabtu (31/8/2013) malam.

Bagian tubuh yang hilang itu rupanya dimakan anjing milik warga setempat yang berkeliaran. Hal tersebut dikatakan salah seorang saksi mata, Zakarias, warga Kampung Oetuba, Minggu (1/9/2013).

Pengakuan tersebut dibenarkan Iptu Petrus Liu. "Memang betul tangan dan kepalanya dimakan oleh anjing, namun sebagian kepala yang tersisa kita sudah bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu untuk dilakukan otopsi, sedangkan tubuhnya kita serahkan ke Kepala Desa Letmafo," jelas Petrus.

Penemuan mayat itu membuat geger warga sekitar. Petrus Liu mengatakan bahwa mayat bayi berjenis kelamin perempuan itu kali pertama ditemukan Adriana Sikoen (15), pelajar SMP.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com