Ratusan massa ini mendudukui kantor KPU Probolinggo selama sekitar satu jam. Namun mereka dilarang memasuki halaman KPU. Sejumlah personel polisi dan TNI tampak berjaga-jaga di kantor KPUD. Tampaknya, aparat tidak ingin kecolongan lagi oleh aksi anarkistis massa pada Jumat (30/8/2013) malam di kantor Kelurahan Mayangan.
Sementara itu, lokasi kerusuhan di kantor Kelurahan Mayangan hingga kini sudah mulai kondusif, namun tetap dijaga ratusan polisi dari Satuan Sabhara dan Brimob Polda Jatim, Brimob Polda Jawa Tengah dan Porong Sidoarjo.
Pada Sabtu siang, kantor kelurahan yang porak-poranda tersebut menjadi tontonan warga setelah pemberitaan di media gencar menayangkan kerusuhan di kantor yang terletak di Jalan Hiu tersebut. Tak sedikit dari mereka yang mengambil gambar.
Gara-gara itu, arus lalu lintas sempat macet dan petugas menghalau mereka supaya TKP tidak rusak. Pihak KPU rencananya akan melakukan penghitungan suara pada Minggu (1/9/2013) besok, sambil melihat perkembangan situasi. Jika tidak memungkinkan, KPU akan melakukan penghitungan pada Senin (2/9/2013) lusa.
Hingga kini, belum ada rencana dari kubu pasangan calon untuk melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait hasil Pilkada Kota Probolinggo, yang menempatkan pasangan Rukmini-Suhadak meraih suara terbanyak pada pilwalkot, Kamis (29/8/2013) lalu. Para pasangan calon itu adalah Dewi Ratih-As’ad Anshari, Rukmini-Suhadak, Zulkifli Chalik-Maksum Subani, dan Hadi Zainal Abidin-Kusnan.
Hingga kini, belum bisa dipastikan dari kubu mana yang melakukan aksi anarkistis tersebut. Tetapi kuat dugaan, mereka adalah massa dari dua pasangan calon yang merasa tidak puas dan menuding pilwalkot ada kecurangan.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok massa pendukung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo, menuntut pencoblosan ulang dan berbuat anarkistis, Jumat (30/8/2013) malam. Mereka merusak ke kantor Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan sambil merusak kaca jendela gedung tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.