Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Kalau Tidak Kejar Waktu, Tak Perlu Pakai "Nguing-nguing"

Kompas.com - 29/08/2013, 23:07 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tidak terlalu suka dengan sistem yang serba protokoler. Sebab itu, ia meminta kepada jajarannya di lingkungan Provinsi Jawa Tengah untuk tidak terlalu protokoler saat bertemu ataupun berkoordinasi.

Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo saat acara pengarahan Gubernur Jawa Tengah pada jajaran SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di gedung kompleks kantor gubernur, Kamis (29/8/2013) malam. Acara itu dihadiri oleh seluruh jajaran SKPD dan juga Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko.

Ganjar berharap pola komunikasi yang terbangun bisa mengikuti gayanya. "Kalau ada yang perlu dibicarakan tinggal senggol saya saja, pak mau ketemu begitu," katanya.

Saat di jalanan, Ganjar juga enggan menggunakan voorijder atau yang disebutnya nguing-nguing, kecuali jika memang mengejar waktu voorijder bisa saja dibutuhkan.

"Kalau tidak mengejar waktu tidak perlu pakai nguing-nguing, soalnya saya ingat waktu mahasiswa kalau tahu itu di jalan rasanya jengkel. Nanti mesti kalau saya lewat pakai itu pasti juga banyak yang jengkel," katanya disambut tawa sejumlah pejabat yang hadir.

Ia mengatakan memang terdapat banyak hal yang perlu diubah dan disesuaikan dengan gayanya, seperti halnya saat ada tugas ke Jakarta. Ganjar meminta cukup menggunakan pesawat ekonomi agar lebih irit. Ia pun tidak mau melalui pintu VIP sebab jika sendirian ia mengaku merasa kesepian.

"Kalau tidak ada tamu tidak usah lewat pintu VIP. Dan kalau tidak terlalu penting, yang menemin sedikit saja, tidak usah banyak-banyak," katanya.

Selain itu, ia juga meminta agar staf tidak perlu membukakan pintu mobil seperti halnya pejabat lain. Ganjar saat ini juga lebih memilih mobil dinas Kijang Innova, yang menurutnya lebih irit dan harganya tidak terlalu mahal. Hal-hal kecil itu, kata Ganjar, perlu diungkapkan kepada jajarannya agar menjadi budaya sehingga semua bisa berjalan cepat dan sejalan dengan keinginannya. Ia juga menginginkan adanya dialog terbuka terutama oleh jajarannya.

"Pertemuan bisa juga sangat pagi atau sangat malam, ini masih kebawa. Kebiasaan di DPR yang rapat sampai malam. Saya pikir ini tidak masalah, dan saya minta juga ada inisiatif, jangan pasif," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com