Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengadu Diperkosa Ayah, Gadis Ini Malah Disiksa Ibu

Kompas.com - 28/08/2013, 17:58 WIB
Kontributor Makassar, Rini Putri

Penulis


GOWA, KOMPAS.com - Seorang remaja putri berinisial In (15) terpaksa melaporkan kedua orangtuanya ke Polres Gowa, Rabu (28/8/2013) siang. Kepada penyidik di Ruang Sentral Pelayanan Kepolisian, korban yang ditemani warga yang menolongnya mengaku terpaksa lari dari rumahnya di Desa Balang-balang, Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Gowa, Sulsel, karena sudah tidak tahan lagi mendapat siksaan dari mereka.

Ibunya, Nur Daeng Kanang tega menyiksa anak kandungnya sendiri setiap kali korban melaporkan perbuatan bapak tirinya, Daeng Nanggro yang telah memperkosanya.

"Setiap saya melaporkan atas perbuatan bapak tiri, mama malah memukulku, dan mengatakan saya ini mengarang cerita," jelas In.

Ditambahkannya lagi, bapak tirinya itu mulai memperkosanya sejak korban masih duduk di bangku kelas 6 SD. Dan terus berlanjut hingga usia korban memasuki 15 tahun. Dari perbuatan bapak tirinya itu, korban sempat hamil lima bulan. Ironisnya, pengaduan korban malah tidak dipercaya oleh ibu korban itu sendiri, bahkan ibu korban menyampaikan ke warga setempat, jika anaknya itu diperkosa oleh orang lain dan sampai saat ini pelakunya belum diketahui.

Untuk menutup malu atau tongko siri, korban kemudian dinikahkan dengan seorang pemuda pilihan orangtuanya sendiri. Namun, setelah korban melahirkan anak pertamanya yang saat ini berusia dua bulan, suami korban kemudian menceraikannya dengan alasan korban telah hamil di luar nikah. Stres dengan kehidupannya, membuat remaja yang tidak melanjutkan pendidikannya itu nekat meninggalkan rumahnya.

"Saya nekat tinggalkan anak di rumah orangtua saya karena sudah tidak tahan atas perlakuan orangtua saya," katanya sedih.

Korban ditolong Daeng Emba, seorang warga yang sedang berjualan di samping Masjid Syekh Yusuf. Daenng menemukan In duduk sendiri di tepi trotoar jalan sambil menangis pada Minggu malam. Bersama suaminya, Daeng Emba pun menghampiri dan membawa korban ke rumahnya. Dari cerita korban ke keluarga Daeng Embalah, kasus itu terkuak.

"Setelah kami selamatkan di rumah, anak itu cerita kalau kehidupannya seperti itu. Setelah kami mengintrograsinya berulang-ulang ceritanya tidak pernah berubah hingga kami memberanikan diri menemani korban melapor ke polisi," jelas Daeng Emba.

Atas laporan korban, tim Reskrim Polres Gowa masih mencari para pelaku yang saat ini belum diketahui keberadaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com