Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Bandar Sabu Khusus Penambang di Kalteng Ditangkap

Kompas.com - 28/08/2013, 14:56 WIB
Kontributor Kompas TV, Ananda Eka Putra

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah kembali mengungkap jaringan bandar sabu khusus penambang dan petani sawit di pedalaman Kalimantan Tengah, Rabu (28/8/2013) pagi.

Polisi membekuk empat orang tersangka dengan 25 gram sabu yang baru dibawa dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Penggunaan narkotika jenis sabu di kalangan penambang emas liar dan petani sawit di pedalaman Kalimantan Tengah memang meresahkan.

Penangkapan hari ini menggenapi penangkapan seorang bandar sabu yang dibekuk karena menjual 84 paket sabu di Desa Pangi, Kabupaten Pulang Pisau, Selasa kemarin.

Diketahui, polisi sejak Selasa malam telah melakukan penyamaran dan berpura-pura akan membeli sabu dari tersangka SY. SY menjanjikan lima paket sabu akan ia antar langsung dari Banjarmasin, dan tiba di Desa Pangi pada Rabu dinihari.

“Lima paket total dua puluh lima gram, baru diantar dari Banjarmasin. Jelas ini sudah sangat marak peredarannya,” kata Komisaris Besar Koeshartono, Direktur reserse narkoba Polda Kalteng.

Saat ditangkap, SY bersama dua orang lain yakni SL dan DL. SL dan DL diduga merupakan kaki tangan SY yang bertugas sebagai kurir untuk mengantar pesanan sabu bagi penambang.

Kepada polisi, SY kembali menyebut satu nama yakni PN yang berlokasi di Palangkaraya. PN disebut bertugas mengambil pesanan sabu yang dikirim dari Banjarmasin menggunakan jasa angkutan travel. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com