Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geger, Mayat Bayi Perempuan di TPA Puwatu Kendari

Kompas.com - 28/08/2013, 13:07 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Sesosok mayat bayi berjenis kelamin perempuan, ditemukan di tempat pembuangan akhir (TPA), Jalan Khairil Anwar, Kelurahan Tobuha, Kecamatan Puwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu pagi (28/8/2013).

Jasad bayi itu ditemukan seorang pemulung bernama Hasna (43) di dalam kantong plastik. “Sementara mencari barang bekas di TPA, dalam tumpukan sampah saya temukan bayi yang terbungkus kantong plastik merah. Bayi itu sudah dalam keadaan hitam lengkap dengan ari-arinya,” tutur Hasna di TPA Puwatu.

Di lokasi temuan mayat bayi, petugas kepolisian langsung melakukan identifikasi dan memasang garis polisi. Selanjutnya, mayat bayi tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara Kendari, untuk kepentingan penyelidikan.

Di tempat terpisah, Kepala Polresta Kendari, AKBP Anjar Wicaksana mengatakan, pihaknya mengejar pelaku yang tega membuang mayat bayi tersebut. “Laporan yang kami terima temuan mayat bayi itu sekitar pukul 09.30 Wita, mayat itu diperkirakan sekitar enam bulan. Kasus ini masih dalam penyidikan,” kata Anjar.

Dijelaskan Anjar, polisi akan memeriksa sejumlah pemulung yang ada berada di TPA Puwatu, saat penemuan mayat bayi perempuan tersebut.

Sepanjang tahun 2013, tercatat empat kasus temuan mayat bayi di Kota Kendari. Namun polisi baru mengungkapkan satu pasangan pelaku yang diduga membuang mayat bayinya setelah mereka melakukan aborsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com