Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terhalang Asap di Pekanbaru, Silk Air Kembali ke Singapura

Kompas.com - 28/08/2013, 10:52 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com - Pesawat Silk Air rute Singapura ke Kota Pekanbaru, Riau, balik arah kembali ke Singapura akibat pekatnya asap sisa kebakaran, sehingga jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim II menurun drastis, Rabu (28/8/2013) pagi.

Airport Duty Manager SSK II Baiquni mengatakan, pesawat Silk Air seharusnya mendarat sesuai jadwal di Pekanbaru pada pukul 07.00 WIB. Namun, pilot pesawat melaporkan kondisi jarak pandang dari udara tidak memungkinkan untuk mendarat, sehingga memutuskan untuk "return to base" (RTB) ke Singapura.

"Seharusnya pesawat mendarat jam tujuh pagi, tapi jarak pandang hanya 300 meter jadi pilot putuskan RTB," ujarnya.

Baiquni mengatakan, jarak pandang di Bandara SSK II memang cukup parah pada pagi hanya 300 meter, namun berangsur membaik jelang siang ini mencapai sekitar 800 meter. "Kabut asap memang sudah mengganggu aktivitas penerbangan selama dua hari terakhir," katanya.

Baiquni mengatakan, penerbangan domestik juga mengalami keterlambatan akibat asap pekat. Hingga pukul 09.00 WIB, lanjutnya, masih ada penerbangan yang terpaksa dialihkan untuk rute Jakarta-Pekanbaru, yakni pesawat Garuda Indonesia, Lion Air dan Mandala.

"Penerbangan dialihkan ke Bandara Kuala Namu, Medan. Sedangkan keberangkatan dari Pekanbaru juga terpaksa ditunda karena masih menunggu pesawat untuk tiba," katanya.

Meski begitu, ia mengatakan penerbangan domestik mulai normal seperti pesawat Air Asia dari Medan sudah bisa mendarat di Pekanbaru. "Kami mengupayakan tidak ada penumpukan penumpang di ruang tunggu," ujarnya.

Saat ini, banyak calon penumpang di ruang tunggu dan petugas terpaksa mengenakan masker akibat asap dinilai mengganggu kesehatan. "Kondisi asap ini sudah tidak sehat dan berdampak pada aktivitas kita. Seharusnya pemerintah daerah lebih cepat bekerja menanggulangi masalah asap ini tapi kenyataannya selalu berulang-ulang," kata Irwan (26), calon penumpang tujuan Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com