Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distribusi Logistik Pilkada Jatim Belum Kelar

Kompas.com - 24/08/2013, 19:33 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemungutan suara pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Timur (Jatim) kurang lima hari lagi, namun distribusi logistiknya belum rampung. Bahkan, di beberapa kabupaten/kota, logistik dan administrasi belum didistribusikan sama sekali.

"Memang ada sedikit keterlambatan karena rekanan pengada logistik tidak bisa menyediakan logistik tepat waktu sesuai kontrak. Sehingga ada beberapa kabupaten/kota yang melapor logistiknya belum rampung," kata Agus Mahfudz Fauzi, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim saat dihubungi, Sabtu (24/8/2013).

Dia menyebutkan, hingga Sabtu ini, beberapa kabupaten/kota seperti Kabupaten Pasuruan, Jombang, Ponorogo serta Ngawi belum seluruhnya menerima pendistribusian logistik. Disebutkannya, perlengkapan berupa kertas suara, stiker kotak suara, alat coblos, dan bantalan belum tersalurkan di daerah tersebut.

Meski demikian, jelas Agus, pihaknya telah berkoordinasi dengan rekanan penyedia logistik untuk segera melengkapi kekurangan paling lambat sebelum Selasa (27/8/2013). Dengan begitu, ujar Agus, KPU bisa melakukan pengecekan ketersediaan dan kekurangan logistik di setiap daerah sebelum pemungutan suara Kamis (29/8) mendatang.

Dia menuturkan, pengecekan dilakukan salah satunya untuk memastikan kecukupan logistik dengan jumlah pemilih di setiap wilayah. "Kalau memang ada yang rusak, segera kami cukupi. Karena ada cadangan 2,5 persen logistik yang sudah dialokasikan dari awal," lanjut Agus.

Selain memastikan kelengkapan logistik, kata Agus, KPU Jatim juga mengupayakan logistik disebar secara merata di seluruh wilayah Jawa Timur. Dia menuturkan, di beberapa daerah yang sulit dijangkau seperti Masalembu, Sumenep, pengiriman logistik dilakukan dengan menggunakan helikopter demi memastikan logistik sampai di tujuan dan tepat waktu.

Berbagai masalah berseliweran di tengah penyelenggaraan Pilkada Jatim. Di antaranya, pro dan kontra penetapan pencalonan salah satu pasangan calon yang kemudian diloloskan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Khofifah Indar Parawansa dan Herman Surjadi Sumawiredja.

Selesai persoalan itu, KPU Jatim ternyata tidak memasukkan nama Khofifah-Herman dalam formulir penghitungan hasil pemungutan suara (formulir C1). Belum selesai di situ, Kamis (22/8/2013), Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad menyiarkan pesan elektronik bernada dukungan terhadap Khofifah yang kemudian menuai banyak kritik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com