“Untuk sementara kita hentikan pencarian dulu. Kalau nanti ada laporan dari warga kalau keluarga ada yang hilang kita cari lagi,” kata Suhri.
Suhri mengatakan, sampai saat ini ditemukan empat jenazah korban kapal tenggelam. Keempat jenazah saat ini telah diangkut ke Desa Asilulu untuk selanjutnya dibawa ke kampung halamannya di Pulau Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Pantauan Kompas.com di perairan Tanjung ALang, dua penumpang yang teridentifikasi bernama Umi Pellu dan Wa Nia Tomia sempat terapung-apung di lautan. Tim SAR mengalami kesulitan mengevakuasi keduanya lantaran, geombang di kawasan itu sangat tinggi.
Kapal Patroli tim SAR hanya mampu berlabuh di tengah laut dan tidak berani merapat lantaran cuaca laut yang sangat buruk di Tanjung Alang. Tidak hanya itu, kapal Patroli Poloairud yang sedianya mengangkut kedua korban tidak juga dapat melakukannya karena gelombang yang sangat tinggi.
Kapal Motor (KM) Sandar Jadi berangkat dari Ambon menuju Pulau Manipa, sekira pukul 05.00 WIT, namun saat memasuki perairan Tanjung Alang, kapal ini disapu tinggi gelombang sehingga kapal pun oleng dan tenggelam.
Dalam peristiwa ini, empat orang meninggal dunia, yakni nakhoda kapal La Jaidi, Hefy Atamimy, Umy Pellu, dan Wa Nia Tomia. Dari data TNI, jumlah penumpang selamat 18 orang, sedangkan dari data tim SAR jumlah penumpang selamat 21 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.