Sebanyak 235 kepala keluarga korban bencana ini telah mengungsi di lokasi pengungsian tersebut sejak tahun 2012 lalu, setelah kondisi pemukiman mereka dinyatakan tidak layak ditempati karena struktur tanah di lokasi tempat mereka tinggal retak dan mengancam keselamatan warga.
Salah seorang pengungsi, Dany Kastanya, kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi pengungsian, Kamis (22/8/2013) mengatakan, selama ini pemerintah Kota Ambon hanya berjanji para pengungsi segera direlokasi, namun nyatanya mereka tidak juga direlokasi.
“Pemkot Ambon hanya pandai berjanji saja, tapi mana buktinya? Kita terus tinggal di pengungsian dengan keadaan seperti ini,” kata Dany.
Ketua RT 03 RW 02 Kelurahan Batu Gaja, Oce Sahulatta mengakui, banyak warganya yang berada di lokasi pengungsian menginginkan agar mereka segera direlokasi ke Desa Halong sebagaimana yang telah ditentukan.
Menurutnya, kondisi pengungsi saat ini sangat memprihatinkan sehingga perlu segera direlokasi. “Sudah setahun pengungsi berada di sini, kondisi mereka sangat memprihatinkan. Anda bisa lihat sendiri,” kata Oce yang ditemui di lokasi pengungsian.
Di tempat terpisah, Asisten II Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Ambon, Pieter Saimama, mengatakan kendala yang dihadapi pemerintah Kota Ambon saat ini untuk merelokasi pengungsi karena terputusnya akses jalan menuju lokasi lahan tempat relokasi pengungsi.
“Pada saat bencana banjir kemarin itu, jalan menuju lokasi tempat dibangunnya pemukiman para pengungsi ini putus ini yang menjadi kendala saat ini,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, pemerintah Kota Ambon telah berupaya agar dalam waktu dekat, para pengungsi bisa direlokasi. ”Kita pastikan akhir tahun ini perumahan pengungsi telah rampung, sehingga para pengungsi segera direlokasi,” ujarnya.
Untuk diketahui, sebelumnya, pemerintah Kota Ambon berjanji merelokasi para pengungsi pada April 2013 lalu, namun rencana tersebut tidak juga terealisasi hingga kini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.