Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Bantah Adegan Rekonstruksi Tewasnya Sisca

Kompas.com - 22/08/2013, 14:08 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Saksi mata yang menyaksikan langsung detik-detik kematian Franciesca Yofie alias Sisca membantah sebagian adegan rekonstruksi yang digelar mulai dari rumah kos di Setra Indah Utara hingga Cipedes tengah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Para saksi mata yang membantah sebagian adegan itu juga dihadirkan dalam rekonstruksi. "Saya kecewa, rekonstruksinya tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya," ungkap Reza saat ditemui di sela-sela rekonstruksi, Kamis (22/8/2013).

Menurut Reza, kejanggalan ada pada adegan ke-22 hingga 24, di mana dirinya mulai dihadirkan dalam rekonstruksi.

Pada saat kejadian, sebenarnya berlangsung sekitar pukul 18.20 WIB, posisi terseretnya tubuh Sisca tidak sesuai ketika dilakukan reka ulang. "Pokoknya banyak kejanggalan sejak awal terseret hingga lapangan Abra (tempat korban terakhir ditemukan sekarat)," kata dia.

Selain itu, ketika memasuki lapangan Abra atau tepatnya pada adegan ke-23 dan 24 rekonstruksi, saat kejadian sebenarnya berlangsung, dia dengan jelas melihat tersangka Wawan turun dan membacok dahi Sisca.

Sementara pada adegan rekonstruksi tersebut, Wawan hanya turun untuk memotong rambut Sisca yang dikatakannya terbelit ke dalam gir sepeda motor kedua pelaku itu. "Saya melihat jelas tersangka menarik rambut korban ke atas. Terus kepalanya dibacok," ucap Reza sambil menunjuk ke dahinya.

Selain itu, kakak Reza, yakni Ibu Ade, juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, posisi tangan Sisca saat tubuhnya terseret di adegan 22 jauh berbeda dengan yang disaksikannya langsung.

Pada saat kejadian sebenarnya, kata Ibu Ade, posisi tangan Sisca justru berada sejajar dengan jok motor pelaku, bukan berada di atas aspal sehingga tubuh korban terlihat berada agak menggantung.

"Saya lihat kakinya saja yang terseret. Tangannya di atas," imbuhnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, rekonstruksi belangsung di antara kepungan warga yang antusias. Bahkan, pada lokasi di mana tubuh Sisca ditemukan sekarat, yaitu di lapangan Abra, situasi mulai tidak kondusif. Dorong-dorongan terjadi antara warga, polisi, serta wartawan yang ingin meliput rekonstruksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com