Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Mati Mendadak, Tak Ada Warga Mau Jadi Kades

Kompas.com - 21/08/2013, 11:37 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com — Takut mati mendadak, masyarakat Desa Ngarianak, Singorojo, Kendal, Jawa Tengah, tidak ada yang berani mencalonkan diri menjadi kepala desa setempat. Akibatnya, pemilihan kepala desa yang seharusnya digelar pada tanggal 26 Agustus 2013 terpaksa diundur.

Menurut salah satu tokoh masyarakat Desa Ngarianak, Subarso, sudah beberapa kali jabatan kepala desa dipegang oleh pegawai kelurahan lain secara sementara. Pasalnya, kepala desa yang dipilih oleh rakyat meninggal dunia sebelum masa baktinya habis.

"Masyarakat takut mencalonkan diri menjadi kepala desa. Sebab, sudah beberapa kali kepala desa di Ngarianak meninggal dunia sebelum waktu jabatannya habis," kata Subarso, Rabu (21/8/2013).

Subarso menambahkan, ketakutan itulah yang menyebabkan sampai kini tidak ada warga yang berani mencalonkan diri menjadi kepala desa.

Adanya ketakutan warga itu dibenarkan oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan Pemkab Kendal Agung Budi. Pelaksanaan pilihan kades pun terpaksa diundur hingga tanggal 31 Oktober. Kalau sampai batas pengunduran itu, belum juga ada yang berani maju menjadi calon, akan diambil langkah-langkah tertentu.

"Semuanya akan kami konsultasikan ke Bupati," katanya.

Agung menambahkan, pada tanggal 26 Agustus nanti, akan ada pemilihan kepala desa. Jumlahnya ada 120 desa. Namun, yang tidak ada calonnya ada dua, yaitu Ngarianak Singorjo dan Penanggulangan Pegandon. Di Desa Penanggulangan, calonnya mengundurkan diri.

Dihubungi terpisah, Bupati Widya kandi Susanti menambahkan, ada 256 calon kepala desa yang ikut memeriahkan pesta demokrasi. Mereka akan mengikuti pemilihan pada tanggal 26 Agustus, 3 Oktober, dan 31 Oktober.

Widya berharap pesta demokrasi di desa tersebut bisa berjalan aman, lancar, dan jujur serta adil. "Untuk mengamankan pilkades, kami telah menyiapkan petugas keamanan dari Satpol PP, Linmas, dan Polri, serta TNI," kata Widya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com