Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cengkih Rp 145.000 Per Kilogram, Petani Manado Senang

Kompas.com - 20/08/2013, 17:22 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com — Petani cengkih di Sulawesi Utara bisa tersenyum dan bergembira karena harga cengkih di musim panen saat ini menyentuh Rp 145.000 per kilogram.

"Harga sekarang sedang bagus, hampir setiap hari pembeli menawar cengkih kami dengan harga yang terus naik. Beberapa hari lalu masih Rp 140.000 per kilo, sekarang sudah Rp 145.000," ujar Bertus, salah seorang petani cengkih di Minahasa Tenggara, Selasa (20/8/2013).

Beberapa pengamat cengkih berpendapat bahwa tingginya harga cengkih tersebut disebabkan produksi cengkih Sulut meleset dari perkiraan sebelumnya. Untuk tahun 2013, panen cengkih di Sulut diperkirakan mencapai 15.000 ton, tetapi melihat kondisi saat ini kemungkinan menurun hingga 5.000 ton.

Perubahan cuaca yang tidak menentu merupakan salah satu penyebab banyaknya pohon cengkih yang gagal berbuah. Kebutuhan cengkih secara nasional mencapai 90.000 hingga 100.000 per ton per tahun. Sementara untuk tahun 2013 ini diprediksi total produksi cengkih nasional hanya pada kisaran 20.000 hingga 30.000 ton saja. Oleh karena itu, Asisten II Seprov Sulut Sanny Parengkuan melihat bahwa harga cengkih masih akan terus naik dari harga yang ada sekarang.

"Posisi tawar petani lagi bagus, jadi sebaiknya jangan menjual cengkih secara berlebihan. Jual saja sesuai dengan keperluan," tandas Parengkuan.

Tetapi, walau harga cengkih sedang tinggi, beberapa petani di Minahasa Utara enggan memetik sendiri cengkihnya dan lebih memilih menjual buah yang masih berada di pohon. Mereka beralasan dengan menjual buah yang belum dipetik akan terhindar dari risiko dan tidak perlu repot. Susahnya mencari buruh pemetik juga menjadi salah satu alasan petani lebih memilih menjual buah yang masih berada di atas pohon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com