Humas PT Lonsum, Rusli, Minggu (18/8/2013) menjelaskan, aktivitas penyadapan pohon karet di kebun terpaksa kami hentikan karena warga masih melakukan inap di area lahan.
"Sekitar seribu orang tenaga kerja kami, terpaksa kami liburkan. Kami baru bisa beraktivitas setelah warga tidak lagi menduduki lahan perkebunan," kata Rusli.
Rusli menjelaskan, produksi karet PT Lonsum yang biasanya menghasilkan sampai delapan hingga sepuluh ton karet mentah setiap hari, harus terhenti. "Pabrik pengolahan dihentikan. Karyawan diliburkan. Sementara, gaji mereka tetap kita bayarkan. Dalam satu hari, kerugian sudah lebih seratusan juta," ungkap Rusli.
Rusli berharap, pendudukan yang dilakukan oleh warga atas tuntutan mereka bisa berakhir agar Lonsum bisa beraktivitas kembali.
Sejak tanggal 12 Agustus, sekitar 3.000 warga Kajang menduduki lahan perkebunan PT Lonsum. Mereka menuntut lahan milik warga yang dikuasai oleh Lonsum dikembalikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.