Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Kendari Kewalahan Tangani Imigran Gelap

Kompas.com - 16/08/2013, 19:38 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Kepala Kantor Imigrasi Kendari Hendiartono mengaku kewalahan mengatasi maraknya imigran gelap yang masuk melalui perairan Sulawesi Tenggara, saat mencari suaka ke Australia.

Hendiartono menambahkan ratusan imigran gelap asal Timur Tengah yang diamankan polisi beberapa waktu lalu, kini semakin tak bisa diatur.

“Mereka (imigran) tambah banyak, sementara penampungan khusus tidak ada di Kendari, belum lagi pengawas terbatas. Jadi kami kerepotan jika imigran itu keluar dari tempat penampung sementara, untuk jalan-jalan,” terang Hendiartono, Jumat (16/8/2013).

Karena pihaknya disibukkan dengan berbagai kasus imigran gelap, penanganan tugas pokok menjadi terganggu.

Dia mengatakan, para imigran bisa keluar dari penginapan karena mereka bukan tahanan ataupu pelaku kejahatan. Namun di luar tempat penampungan, mereka malah membuat onar meresahkan warga Kendari.

“Kejadian terakhir ini, seorang imigran menganiaya sopir taksi, sebelumnya juga ada laporan polisi mereka merusak dalam hotel tempat penampungan sementara. Belum lagi ada kasus pencurian pakaian di salah satu pusat perbelanjaan yang dilakukan oleh imigran gelap,” papar Hendiartono.

Penanganan para imigran gelap, lanjut Hendriartono, sebenarnya bukan hanya menjadi kewenangan dan tanggung jawab Kantor Imigrasi. Sebab sesuai perjanjan dan nota kesepakatan, semua pihak seperti Kepolisian dan Pemerintah Daerah pun terlibat dalam menangani imigran tersebut.

“Kendalanya saat ini belum ada standar operasional prosedur (SOP) yang baku untuk mengatasi para imigran gelap, kecuali mereka sudah berada di Rudenim. SOP di luar Rudenim belum di tanda tangani Presiden, namun Direktorat Keimigrasian sudah menyerahkan draft-nya,” jelasnya.

Di Kendari, masih ada 100 lebih imigran dari 500 orang yang ditangkap polisi saat melintasi perairan Sulawesi Tenggara. Mereka kini ditampung sementara di dua hotel.

“Tanggal 19 Agustus nanti akan ada 23 orang imigran asal Iran yang dideportasi, belasan lainnya bakal dipindahkan ke Rudenim Jawa Timur,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com