Ribuan massa yang didominasi kaum hawa memadati stadion untuk bertemu langsung dengan pimpinan Soneta Gruop itu. Rhoma Irama tampil perdana menyampaikan orasinya untuk memberi semangat pendukung Berkah saat pencoblosan pada tanggal 29 Agustus mendatang.
Sebelum memulai ceramahnya, pria yang juga dikenal sebagai "kesatria bergitar" ini menyanyikan lagu berjudul Menunggu. Tembang pembuka itu mampu menggairahkan massa dengan mengikuti irama yang dinyanyikan Rhoma. Meskipun tanpa iringan musik, suara khas Rhoma mampu menyihir ribuan pendukung Berkah.
Seusai menyanyikan satu lagu, Rhoma langsung menyitir sebuah ayat Al Quran tentang kepemimpinan dalam negara. Menurutnya, dalam Al Quran tidak ada larangan seorang perempuan menjadi kepala pemerintahan. Apalagi Khofifah dianggap cukup memiliki kriteria sebagai pemimpin.
"Syarat menjadi pemimpin yakni harus jujur, dipercaya, dan cerdas. Syarat ini sudah cukup pada pasangan Khofifah dan Herman," kata Rhoma.
Selain itu, lanjut Rhoma, Khofifah sudah cukup banyak pengalaman menjadi seorang pemimpin. Di antaranya dua kali menjadi pimpinan pusat Muslimat NU, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, mantan anggota DPR dan berbagai macam aktivitas organisasi lainnya.
"Memenangkan Khofifah-Herman sama saja dengan membesarkan ulama dan NU," ungkap ayah kandung Ridho Rhoma ini.
Menutup ceramahnya, Rhoma kembali mendendangkan lagu walaupun tanpa iringan musik berjudul Terserah Kita. Ceramah singkat Rhoma sekitar 20 menit terasa kurang bagi ribuan massa. Namun, karena padatnya agenda kampanye, Rhoma langsung meninggalkan stadion menaiki mobil Toyota Alphard warna putih dengan kawalan polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.