Dengan demikian, jumlah pengungsi Rokatenda tahap kedua mencapai 1.151 orang karena sebelumnya sebanyak 779 pengungsi masuk Maumere juga. Mereka semua ditampung di kantor lama bupati di Maumere.
Pengamatan Kompas.com, para pengungsi yang baru tiba itu ditempatkan pada enam tenda (kamp) kosong yang sudah disiapkan Pemda, Caritas Keuskupan Maumere, Peduli Kasih Indosiar, dan Dompet Dhuafa.
Koordinator Caritas Keuskupan Maumere Pastor Eman Embu SVD di lokasi pengungsian Maumere Jumat (16/8/2013) mengatakan, sesuai hasil koordinasi antara pemkab, LSM dan gereja, bantuan diarahkan ke Maumere.
"Ada kebijakan agar bantuan terpusat di Maumere, jangan ke Palue. Pemerintah sedang berupaya mengosongkan penduduk dari pulau itu. Bantuan ke Palue menghambat rencana pengosongan penduduk dari pulau itu,"kata Embu.
Saat ini pengungsi sangat membutuhkan toilet dan kamar mandi, selimut dan terpal. Caritas telah menyediakan tiga unit toilet portabel, masih butuh sekitar 10 unit lagi. Satu unit WC dan mandi portabel senilai Rp 3,5 juta.
Toilet jenis ini tersedia juga di Maumere, tetapi pemerintah harus mendatangkan dari Kupang. Sementara perjalanan dari Kupang butuh waktu sampai 4-5 hari, sementara pengungsi akan terus berdatangan. Saat ini pemerintah baru berfokus untuk pengungsi di kantor lama bupati Sikka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.