Bertus Tahoni, yang ditemui Kompas.com di Polres TTU, Rabu (14/8/2013), meminta Kapolres TTU agar segera menangkap Theodorus Tahoni, karena telah menganiaya dirinya beramai-ramai bersama ayah dan dua orang saudara Theodorus.
"Hari ini kami datang ke sini, minta agar polisi segera tangkap Theodorus Tahoni sekeluarga, jangan karena dia anggota DPRD jadi polisi biarkan saja dia berkeliaran," keluh Bertus.
Menurut Bertus, tindakan yang telah dilakukan Theodorus kepadanya tidak lagi manusiawi, karena bukan saja menganiaya dengan cara diikat dan diseret, tetapi jendela rumahpun menjadi sasaran amukan Theodorus sekeluarga.
Kepala Satuan Intelkam Poles TTU, Iptu Bazid Algadri, yang menemui Bertus dan keluarganya di Aula Polres TTU, meminta pihak keluarga Bertus bersabar karena masalah itu sedang dalam proses penyelidikan oleh polisi.
"Yang pastinya semua laporan yang masuk ke polisi, pasti akan kami tindaklanjuti, namun tentunya ada proses, sehingga kami minta bapak-bapak untuk bersabar," kata Bazid.
Dihubungi secara terpisah, Theodorus Tahoni, membantah telah melakukan penganiayaan terhadap Bertus. Menurut Theodorus, dia bersama ayahnya Petrus Fina Naisoko dan dua adiknya berada di rumah Lambertus Tahoni untuk menanyakan siapa yang memotong kayu-kayu di tanah yang menjadi bagian mereka.
"Informasi yang diceritakan Bertus Tahoni semuanya itu bohong besar. Memang yang pukul Lambertus Tahoni itu adik saya, tetapi itu hanya tempeleng saja bukan pukul. Saya di situ juga hanya melerai saja. Saya ada rekaman videonya kok," beber Theodorus.
"Benar bapak kandung saya memanggil dia (Lambertus Tahoni, red) sebanyak tiga kali baru dia turun. Kemudian ketika ditanya siapa yang potong kayu-kayu di tanah yang sudah menjadi bagian kami, dia langsung jawab dengan kasar dan hendak jalan meninggalkan kami. Benar saya yang bangun dan pegang tangganya agar dia tidak pergi. Saya tidak memukulnya, apalagi sampe tempeleng empat kali," ungkap Theodorus.
Karena itu Theodorus pun siap untuk memberikan keterangan ke pihak kepolisian, apabila diminta dan dia tidak akan pernah mundur karena memang Ia tidak pernah melakukan pemukulan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan