Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Anggota DPRD Ditangkap, Warga Datangi Polres TTU

Kompas.com - 14/08/2013, 22:36 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Belasan orang mendatangi Polres Timor Tengah Utara, Kota Kefamananu, TTU, Nusa Tenggara Timur, Rabu (14/8/2013), untuk menuntut polisi segera menindaklanjuti laporan Bertus Tahoni bahwa dia dianiaya anggota DPRD TTU Theodorus Tahoni, yang masih kerabat dekatnya.

Bertus Tahoni, yang ditemui Kompas.com di Polres TTU, Rabu (14/8/2013), meminta Kapolres TTU agar segera menangkap Theodorus Tahoni, karena telah menganiaya dirinya beramai-ramai bersama ayah dan dua orang saudara Theodorus.

"Hari ini kami datang ke sini, minta agar polisi segera tangkap Theodorus Tahoni sekeluarga, jangan karena dia anggota DPRD jadi polisi biarkan saja dia berkeliaran," keluh Bertus.

Menurut Bertus, tindakan yang telah dilakukan Theodorus kepadanya tidak lagi manusiawi, karena bukan saja menganiaya dengan cara diikat dan diseret, tetapi jendela rumahpun menjadi sasaran amukan Theodorus sekeluarga.

Kepala Satuan Intelkam Poles TTU, Iptu Bazid Algadri, yang menemui Bertus dan keluarganya di Aula Polres TTU, meminta pihak keluarga Bertus bersabar karena masalah itu sedang dalam proses penyelidikan oleh polisi.

"Yang pastinya semua laporan yang masuk ke polisi, pasti akan kami tindaklanjuti, namun tentunya ada proses, sehingga kami minta bapak-bapak untuk bersabar," kata Bazid.

Dihubungi secara terpisah, Theodorus Tahoni, membantah telah melakukan penganiayaan terhadap Bertus. Menurut Theodorus, dia bersama ayahnya Petrus Fina Naisoko dan dua adiknya berada di rumah Lambertus Tahoni untuk menanyakan siapa yang memotong kayu-kayu di tanah yang menjadi bagian mereka.

"Informasi yang diceritakan Bertus Tahoni semuanya itu bohong besar. Memang yang pukul Lambertus Tahoni itu adik saya, tetapi itu hanya tempeleng saja bukan pukul. Saya di situ juga hanya melerai saja. Saya ada rekaman videonya kok," beber Theodorus.

"Benar bapak kandung saya memanggil dia (Lambertus Tahoni, red) sebanyak tiga kali baru dia turun. Kemudian ketika ditanya siapa yang potong kayu-kayu di tanah yang sudah menjadi bagian kami, dia langsung jawab dengan kasar dan hendak jalan meninggalkan kami. Benar saya yang bangun dan pegang tangganya agar dia tidak pergi. Saya tidak memukulnya, apalagi sampe tempeleng empat kali," ungkap Theodorus.

Karena itu Theodorus pun siap untuk memberikan keterangan ke pihak kepolisian, apabila diminta dan dia tidak akan pernah mundur karena memang Ia tidak pernah melakukan pemukulan.

Sebelumnya diberitakan, anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Theodorus Tahoni, bersama dua saudara dan ayah kandungnya menganiaya Bertus Tahoni yang masih kerabat dekatnya.

Peristiwa itu berawal saat Theodorus datang bersama dua sauadara dan ayahnya ke rumah Bertus Tahoni sembari menanyakan kayu yang digunakan untuk mengganti tiang lopo (rumah adat suku Timor) yang diambil Bertus.

Lantaran Bertus tidak menjawab dan terus menghindar, amarah Theodorus memuncak. Bertus, warga warga RT. 06/RW. 02, Desa Subun, Kecamatan Insana Barat, TTU, dianiaya Theodorus sekeluarga. Sekujur tubuh pria itu pun mengalami luka lebam.

"Pertama Pak Theodorus putar tangan saya, lalu pukul di wajah hingga memar, setelah itu saya diikat dengan tali dan diseret keliling kuburan. Lihat saja badan saya penuh luka," ungkap Bertus Tahoni, saat ditemui Kompas.com di kediamannya, di Desa Subun, Kefamenanu, Minggu, 11/08/2013.

Bertus mengakui kasus ini sudah dilaporkan ke polisi. Namun saat polisi hendak menjemput pelaku, pelaku menolak dan tidak meladeni polisi. Polisi akhirnya kembali.  "Dalam kasus ini saya akan proses hingga tuntas di pengadilan, " ujar Bertus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com