"Ada aspek ketidakprofesionalan KPU dalam mencetak formulir C1," kata Khofifah di sela kampanye pencalonannya di Lapangan Desa Kandat, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (14/8/2013).
Khofifah mendesak KPU agar mencetak ulang formulir C1 dengan mencantumkan namanya. Pencetakan ulang itu menurutnya wajib dilakukan sebagai bentuk penghormatan asas kesetaraan perlakuan bagi setiap kandidat yang ada. "Kita minta KPU mencetak ulang. Tim pemenangan kami akan terus mengawalnya," imbuhnya.
Namun, Khofifah menandaskan, pencetakan itu tidak boleh menggunakan uang negara maupun uang rakyat. Pencetakan menurutnya harus ditanggung sendiri oleh penyelenggara pemilu karena kesembronoannya itu.
"Siapa yang sembrono, teledor, dia harus bertanggung jawab atas akibat dari kesembronoannya itu. Tidak boleh ada uang negara atau uang rakyat satu sen pun yang dirugikan akibat kesembronoan itu," tandasnya.
Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa yang berpasangan dengan Herman S Sumawiredja ini sempat digagalkan pendaftarannya oleh KPU Jatim. Belakangan keputusan itu dianulir dan DKPP memberhentikan sementara tiga komisioner KPU Jatim karena permasalahan etik. Karena karut-marutnya itu, penyelenggaraan Pilgub Jatim kemudian diambil alih oleh KPU Pusat.
Dengan diloloskannya pasangan Khofifah-Herman (Berkah), helatan pilgub yang akan berlangsung pada 29 Agustus 2013 itu akan diikuti oleh empat pasangan calon, tiga di antaranya adalah Soekarwo-Saefullah Yusuf (Karsa), Eggi Sudjana-Muhammad Sihat, dan Bambang DH-Said Abdullah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.