Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melongok Tradisi Hadrat Keliling Kota Kaimana

Kompas.com - 12/08/2013, 21:49 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

KAIMANA, KOMPAS.com — Ada sebuah kebiasaan unik yang dilakukan warga Kaimana, Papua Barat, dalam merayakan Idul Fitri. Mereka melakukan silaturahim hadrat keliling Kota Kaimana. Ratusan orang, tua dan muda berkeliling kota menari diiringi lantunan shalawat dan musik hadrat.

Muhammad Karet, Wakil Ketua Badan Komunikasi Remaja Masjid Indonesia (BKRMI) Kabupaten Kaimana mengatakan, kegiatan ini sudah berlangsung sejak 1970-an, dan terus dilaksanakan hingga sekarang.

“Hadrat merupakan budaya Islam yang kami ambil dari Syekh Abdul Qodir Jailani. Pukulan Hadrat ini di mana-mana ada, tapi di Kaimana punya pukulan tersendiri,” jelas Muhammad Karet.

Dijelaskan Karet, kegiatan silaturahim hadrat ini biasanya dilakukan pada hari kedua Idul Fitri, tapi karena tahun ini jatuh pada hari Jumat sehingga dipindahkan ke hari berikutnya.

“Silaturahim hadrat dilakukan dua hari, pertama berkeliling di dalam Kota Kaimana dari Kampung Sran (Seran), Kampung Bumi Surmai, Kampung Anda Air, hingga ke Kampung Kaki Air. Dan pada hari berikutnya dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat keluar kota seperti Kampung Kroy, Kampung Baru, dan Kampung Coa,” urai Karet.

Pantauan Kompas.com pada Sabtu (10/8/2013) siang, dua ratusan anggota remaja Masjid dari anak kecil hingga dewasa sejak pagi telah berkumpul di Masjid Baitul Rahim, Kampung Sran. Mereka kemudian berjalan membentuk barisan memanjang dari remaja masjid diikuti rombongan penabuh rebana mengiringi pelantun shalawat yang berada diatas mobil pengangkut pengeras suara.

Iring-iringan rombongan silaturahim hadrat berlangsung lambat karena sewaktu-waktu berhenti mendengar tabuhan rebana yang diikuti tarian dari para remaja masjid yang menari sambil melambai-lambaikan ranting dedaunan yang mereka bawa.

Para peserta hadrat tak perlu takut kehausan ataupun lapar, karena beberapa rumah yang dilewati rombongan sudah menyiapkan kue-kue dan minuman didepan rumah. Tak jarang anak-anak yang ikut rombongan terlibat rebutan minuman dan kue, yang menjadi pemandangan tersendiri yang meramaikan kegiatan ini.

Kesempatan ini juga dipakai untuk saling memberikan ucapan Idul Fitri. Kegiatan tahunan ini tetap menjadi perhatian warga yang menonton di jalan-jalan yang dilalui, bahkan banyak di antaranya mengabadikan dengan kamera telepon genggam. Ada juga warga yang sengaja menunggu untuk bergabung dengan rombongan hadrat sehingga peserta terus bertambah.

Menurut Muhammad Karet, kegiatan ini merupakan ajang silaturahim dengan semua warga, selain menyinggahi rumah tokoh masyarakat seperti bersilaturahim di rumah mantan Bupati Kaimana, Hasan Aituarauw.

Unik menurut Karet, kegiatan ini juga diikuti oleh warga yang beragama lain. Ada yang memeriahkan di tempat-tempat yang menyediakan makanan dan minuman sambil ikut menari di tengah jalan serta ada pula yang memberikan sumbangan di kotak amal.

“Sejak awal kita ada toleransi, sebagian umat Kristiani ikut rombongan dengan tifa panjang dan ada juga memberikan sumbangan di kotak amal. Silaturahim ini memang sangat bermakna, bukan hanya untuk umat Muslim tapi dirasakan seluruh warga Kaimana,” ungkap Karet.

Meski perjalanan terbilang jauh, rombongan tak pernah lelah untuk bershalawat diiringi suara rebana sambil diikuti anak-anak remaja masjid yang tetap semangat untuk menari. Hasil sumbangan yang mereka dapatkan, menurut Karet, nantinya akan dibagikan ke seluruh masjid dari Kampung Sran hingga ke Kampung Coa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com