Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan Parah Rajapolah-Gentong di Luar Dugaan

Kompas.com - 12/08/2013, 17:15 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Kepala Jembatan Timbang Gentong, Dinas Perhubungan Jawa Barat, Asep Mustofa mengatakan, kemacetan di jalur Rajapolah-Gentong, pada hari ini, Senin (12/8/2013) di luar prediksi karena diprediksi puncak arus balik sudah terjadi hari Minggu kemarin.

Menurut Asep, kondisi ini karena volume kendaraan yang melintas tinggi, dan banyaknya persimpangan yang keluar masuk kendaraan. "Kendaraan yang melintas didominasi oleh sepeda motor dan kendaraan minibus terutama menjelang sore hari," jelas Asep di jembatan timbang Gentong, sore ini.  

Selain itu, liburan sekolah yang berlangsung hingga minggu depan menjadi alasan masih banyaknya pemudik yang menunda kembali ke arah barat. Kemacetan juga diakibatkan tingginya aktivitas di kawasan perbelanjaan.

Pantauan Kompas.com, kondisi di jalur Gentong, masih terjadi penumpukan kendaraan. Selain banyaknya kendaraan yang mengalami mogok, ada juga pengendara yang sengaja beristirahat di sepanjang jalur lingkar Gentong, yang baru dibuka sebelum memasuki Lebaran.

Bahkan, mereka mengisinya dengan berfoto-foto. Mereka mengabadikan momen karena jalur tersebut memiliki pemandangan pegunungan dan bukit yang tinggi.

Beberapa kendaraan yang mogok sebagian besar akibat kehabisan pelat kopling karena kendaraan terlalu lama mengalami antre di jalan menanjak. Hal ini mengakibatkan kemacetan panjang.

Sesuai data dari Pos Jembatan Timbang Gentong, volume kendaraan yang melintas dari arah Timur menuju Barat bus rata-rata 35 unit per jam, minibus atau elf 33 unit per jam, mobil pribadi rata-rata 1.500 unit per jam, dan sepeda motor rata-rata 6.500 per jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com