Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Psikologi Forensik: Pelaku Tak Berniat Bunuh Sisca

Kompas.com - 08/08/2013, 15:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai pelaku pembunuhan sadis terhadap Franceisca Yofie di Jalan Cipedes Tengah, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat, Senin lalu, awalnya hanya berniat mencederai korban.

Menurut Reza, motivasi maksimal pelaku adalah ingin membuat korban cacat permanen atau kehilangan kecantikannya. Hal itu bisa dilihat dari cara pelaku menyiksa Sisca, yakni dengan membacoknya di bagian yang tak mematikan.

Bahkan, pelaku menyeret korban dengan sepeda motor hingga satu kilometer, yang tentunya akan meninggalkan jejak atau bukti-bukti tentang pembunuhan.

"Kenapa pelaku melukai dahi korban yang jelas-jelas tidak mematikan, dan bukan membacok jantung korban? Kenapa juga pelaku menyeret korban, dan bukan meninggalkan korban? Melukai dahi dan menyeret korban, sangat tidak efisien jika sejak awal pelaku memang berniat membunuh korban," kata Reza, Rabu (7/8/2013).

Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan Universitas Indonesia ini menjelaskan, dalam aksi kejahatan, apalagi pembunuhan, pelaku akan memilih cara yang paling efisien, yakni dengan cepat melarikan diri dan meninggalkan bukti sesedikit mungkin.

"Tapi dalam kasus di Bandung ini, pelaku tidak memenuhi misi efisiensi itu," kata Reza. Karenanya, Reza memastikan bahwa peristiwa ini bukanlah intentional murder atau sejak awal diniatkan pelaku.

"Namun collateral damage, di mana niatan sebatas mencederai, akhirnya menjadi tragedi atau menjadi accidental murder. Pelaku sepertinya kebablasan. Emosi pelaku meluap hingga merusak rencana awal mereka," papar Reza.

Sisca dibunuh dua pria yang mengendarai sepeda motor. Tubuh Sisca ditemukan bersimbah darah di Jalan Cipedes, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Senin (8/8/2013) malam. Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi mata, dipastikan pelaku menyeret gadis cantik itu dengan sepeda motor.

Pelalu juga membacok kening dan wajah Sisca sembari menyeretnya dengan sepeda motor. Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian mengatakan, saat wanita itu ditemukan, kondisinya sangat mengenaskan, dengan wajah dan tubuh penuh luka gores dan memar.

Saat itu, Sisca masih bernyawa dan kondisinya sekarat. Sekitar lebih dari satu jam, sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit, Sisca meninggal dalam perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com