Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan Gadis Cantik di Cipedes

Kompas.com - 06/08/2013, 21:17 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Seperti yang telah diberitakan, seorang gadis berparas cantik, Fransisca Yofie (30), tewas mengenaskan dibunuh di Jalan Cipedes Tengah, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat, Senin kemarin, sekitar pukul 18.15 WIB.

Fransisca diduga dibunuh dua pria tak dikenal dengan cara dibacok hingga sekarat dan akhirnya meninggal dunia.

Kepala bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul menjelaskan, gadis itu tiba di halaman rumah kosnya sekitar pukul 17.45 WIB dengan mobilnya Grand Livina X Gear.

"Ia turun dari mobil, sepertinya mau membuka kunci pintu gerbang yang digembok saat akan memasukkan mobil ke halaman rumah kosnya," kata Martinus, Selasa (6/8/2013).

Tiba-tiba, lanjut Martinus, datanglah dua pria tak dikenal berboncengan mengendarai sepeda motor Suzuki Satria R dengan memakai helm full face. "Entahlah, pas dua orang pria itu datang apakah sempat berinteraksi dengan korban atau tidak. Kebetulan saat itu suasana sangat sepi, orang ketika itu menjelang dan sedang buka puasa," kata Martinus.

Diduga, pria misterius yang posisinya dibonceng menjambak rambut Sisca saat wanita itu tengah membuka pintu gerbang. Sambil motor melaju kencang, Sisca dijambak dan ditarik bersamaan dengan lajunya motor hingga sekarat.

"Jarak dari rumah kos ke tempat ditemukan korban sekitar 500 meter," kata Martinus.

Setelah dijambak, gadis itu dibacok pelaku di beberapa bagian tubuhnya. Pelaku diduga menggunakan benda tajam seperti samurai, golok, dan sejenisnya. "Ada tiga bacokan, salah satunya ditemukan di bagian kepala belakang," katanya.

Sisca ditemukan bersimbah darah di hampir sekujur tubuhnya, termasuk wajahnya. Pakaiannya yang berwarna serba hitam tampak sobek. Kulit-kulit di tubuhnya pun lecet penuh dengan luka karena diseret di aspal jalan.

"Wanita malang itu ditemukan dengan sangat mengenaskan," ujar Martinus.

Saat ditemukan warga, gadis itu masih bernapas. Warga bergegas membawa korban ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. "Tiba dirumah sakit, dokter menyatakan bahwa gadis itu sudah tidak bernyawa. Diduga gadis malang itu meninggal dunia ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit," kata Martinus.

Sementara itu, anak pemilik kos itu, Rudiarto (40), mengaku awalnya tidak tahu tentang pembunuhan sadis ini. Kepada Kompas.com Rudiarto mengaku heran melihat mobil gadis itu terparkir di luar halaman rumah tanpa pemiliknya. Pintu depan mobil terbuka dan mesin menyala.

"Iya, sebelumnya saya enggak tahu. Saya heran, ada mobil di luar halaman, tapi pemiliknya enggak ada. Mesinnya menyala dan pintunya pun terbuka. Takut ada apa-apa, saya langsung masukin aja mobilnya itu ke garasi," aku Rudiarto.

Setelah kejadian itu, sejumlah polisi dari Polsek Sukajadi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi. Namun, karena penerangan kurang memungkinkan, olah TKP dilanjutkan, Selasa siang. "Iya, memang kita menemukan jejak bekas penggusuran korban," kata Martinus lagi.

Kasus ini berada di kawasan Polsek Sukajadi, Bandung, dan sudah dilimpahkan penanganannya ke Polrestabes Bandung. "Untuk motifnya, kita masih selidiki terus, kita belum bisa menyimpulkan. Kami sudah menyerahkan kasus ini ke Satreskrim Polrestabes Bandung," kata Kapolsek Sukajadi Ajun Komisaris Polisi Suminem.

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno dan Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudho Wisnu Andiko belum dapat dikonfirmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com