Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2013, 15:47 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis


CILACAP, KOMPAS.com —Terpidana mati kasus kepemilikan 1,4 juta butir ekstasi, Freddy Budiman, yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, masih dalam periode orientasi. Hingga kini, gembong narkotika tersebut masih dalam pengawasan ketat polisi dan petugas lapas.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Anung Suyadi, Senin (5/8/2013), mengatakan, pemantauan terhadap terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman dilakukan selama 24 jam tiap hari. Terlebih lagi, pada saat masuk ke Nusakambangan, yang bersangkutan membawa sisa sabu seberat 1 gram dan kartu telepon seluler. Hingga kini, kepolisian setempat masih terus mengembangkan asal sabu yang dibawa Freddy tersebut.

"Freddy masih dalam status terperiksa sehingga pengawasan sangat ketat. Dalam pemeriksaan, terungkap kalau sabu yang dibawa didapatnya ketika mendekam di LP Cipinang. Pada awalnya, barang tersebut beratnya 10 gram, tetapi setelah dipakai hanya tinggal tersisa 1 gram saja," tegas Anung.

Oleh karena masih dalam pemeriksaan dan pengawasan ketat, Freddy semestinya belum boleh dikunjungi. Bahkan, pengamanan diperketat kepada para pembesuk Freddy.

Penjelasan Anung terkait kedatangan keluarga Freddy bersama teman perempuannya, Anggita Sari, yang juga seorang model majalah dewasa ke Cilacap. Mereka bermaksud membesuk Freddy Budiman. Anggita tidak diperbolehkan masuk karena namanya tidak ada di daftar pembesuk Freddy, sedangkan keluarganya diperbolehkan menyeberang ke Pulau Nusakambangan.

Menurut Anung, pemantauan terhadap Freddy sangat penting sebab yang bersangkutan memang gembong narkoba yang memiliki jaringan internasional. Pihak kepolisian menegaskan siap melawan siapa pun yang melanggar hukum.

"Khusus Freddy, kepolisian siap 24 jam. Kapan saja, kami segera ke Nusakambangan," ungkap Anung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com