Berdasarkan pantauan Kompas.com di sejumlah lokasi bencana, sejak kamis (1/8/2013) pagi tadi terlihat sejumlah pemukiman warga yang terendam lumpur, seperti di kawasan Kepala Air, Kecamatan Sirimau. Ketinggian lumpur mencapai 1 meter.
Kondisi yang sama juga terjadi di sepanjang bantaran sungai Airmata Cina, Kecamatan Nusaniwe, rumah-rumah warga hampir seluruhnya masih terendam lumpur.
Lumpur juga merendam rumah-rumah di Desa Galala, Desa Passo dan Talake. Warga di tiga desa itu mengaku belum kembali ke rumahnya karena takut banjir susulan mengingat hujan masih terus mengguyur Ambon.
“Boleh-boleh saja kita bersihkan sekarang, tapi sampai bulan September nanti kan hujan masih terus mengguyur kota Ambon. Secara pribadi saya hanya trauma jangan sampai ada banjir susulan saja,” ungkap Ramli, warga Kepala Air.
Pantauan di lapangan, sebagian warga terlihat menaruh barang-barang mereka di luar rumahnya begitu saja. Ada juga sejumlah warga yang membersihkan rumahnya dari lumpur dengan sekop.
“Inilah yang didapat dari banjir, hanya lumpur, pasir dan sampah. Ya, terpaksa harus dibersihkan lagi,” kata Martin, salah seorang warga Urimesing, Ambon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.