Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Jabar: Tenggelamnya Kapal Imigran Direncanakan

Kompas.com - 31/07/2013, 21:54 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kapolda Jabar Irjen Suhardi Alius mengatakan bahwa insiden tenggelamnya kapal berpenumpang dua ratus lebih imigran gelap yang berasal dari Iran dan Sri Lanka pekan lalu sudah direncanakan oleh kelompok tertentu.

"Untuk masalah kapal imigran yang tenggelam di Cianjur masih memiliki masalah signifikan bahwa inisiden ini memang sudah direncanakan sebelumnya oleh kelompok tertentu," kata Suhardi di Mapolda Jabar, Bandung, Rabu (31/7/2013).

Namun, Suhardi tidak menyimpulkan motif perencanaan yang dilakukan oleh kelompok tertentu itu. Hingga kini, kata Suhardi, polisi sudah menetapkan empat tersangka yang menjadi dalang atas insiden itu.

Empat tersangka tersebut adalah A (31) yang berperan sebagai koordinator penyeberangan dari kapal tongkang ke sebuah perahu motor yang akhirnya tenggelam. Tersangka O (33), sebelumnya diberitakan berinisial K, berperan sebagai pengantar dan penunjuk arah pencari suaka.

Tersangka lainnya, C (35), sebagai koordinator pengantar dan penunjuk arah pencari suaka dari Bogor; serta J (60), koordinator penyelundupan pencari suaka dari wilayah Bogor sampai ke kapal. "Keempatnya adalah warga Cidaun, Cianjur, Indonesia," kata Suhardi.

"Tentunya sampai sejauh ini kita masih melakukan pengembangan. Kita dalami dan selidiki terus bagaimana mulanya ratusan imigran gelap itu mendapatkan akses jalan menuju ke pantai hingga akhirnya kapalnya tenggelam," ungkapnya.

Ketika ditanya, apakah dimungkinkan akan adanya tambahan tersangka. Suhardi menjawab mungkin. "Mungkin saja ya, mungkin tersangka bertambah. Sampai sekarang ini kita masih selidiki terus," katanya.

Saat ini terdata ada 209 imigran selamat dan meninggal dunia, terdiri dari korban selamat sebanyak 189 orang dan yang meninggal dunia 20 orang. Proses pencarian dilakukan selama tujuh hari dan dilakukan oleh tim SAR Polri, TNI AL, BPBD setempat, nelayan, dan masyarakat sekitar.

Korban yang tewas dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta, sementara yang selamat ditampung di pihak imigrasi di dua lokasi, yakni Sukabumi dan Bogor. Dikabarkan, enam imigran yang ditampung di Sukabumi sempat kabur karena tempat imigrasi overload.

Sebelumnya diberitakan, sebuah kapal yang mengangkut ratusan pencari suaka tenggelam di perairan Cianjur, Jawa Barat, Selasa (23/7/2013). Kapal yang diyakini berpenumpang lebih dari 200 pencari suaka yang berasal dari berbagai negara itu akan berlayar ke Christmas Island, Australia.

Para pencari suaka itu berangkat dari Kabupaten Garut, tepatnya di Pantai Ranca Buaya, Selasa, pukul 10.00 WIB. Di tengah pelayaran, diduga kapal tersebut diterjang ombak besar sehingga pecah dan tenggelam. Sebelum tenggelam, kapal sempat mengeluarkan asap dan terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com