Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Manusia Prasejarah Gua Pawon Dilanjutkan

Kompas.com - 31/07/2013, 12:56 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Ekskavasi situs prasejarah gua Pawon di kawasan karst Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang sempat dihentikan tahun lalu, kembali dilanjutkan.

Menurut ahli arkeologi dari Balai Arkeologi Bandung Luthfi Yondri, ekskavasi pada tahun 2013 ini sudah dimulai sejak 22 Juli dan berakhir pada 4 Agustus mendatang.

“Karena di kompleks gunung ini terdapat gua yang lain, untuk itu kita juga membuka eksakavasi di gua Barong atau gua Parebatu untuk melihat lapisan budayanya. Kita mengamsumsikan ketika gua Pawon ini dijadikan hunian prasejarah, tidak hanya satu lokasi,” kata Lutfi saat ditemui di sela-sela penggalian, Rabu (31/7/2013).

Ekskavasi gua Pawon ini, kata Lutfi, rutin dilakukan setiap tahun sejak ditemukannya kerangka manusia prasejarah utuh, dengan kondisi terlipat pada tahun 2003 -2004 lalu. Pada penelitian sebelumnya, pernah juga dilakukan di gua Ketuk yang lokasinya berada di sebelah timur gua Pawon.

”Kita juga menemukan indikasi budaya di sana (gua Ketuk). Tapi tidak setua lapisan budaya yang kita temukan di gua Pawon,” terangnya.

Lebih lanjut Lutfi menambahkan, pada penelitian di gua Barong tahun ini, indikasi sebagai salah satu hunian manusia Pawon juga semakin jelas dengan beberapa temuan-temuan, berupa artefak, sampah makanan maupun sampah kerajinan seperti gerabah, batuan obsidian (batu kaca), cangkang moluska, dan fragmen tulang binatang buruan.

“Dari hasil survei terdahulu, saya menemukan beberapa artefak yang mengindikasikan ruang itu juga pernah dihuni oleh manusia prasejarah, dan pada ekskavasi minggu ini kita juga menemukan beberapa artefak-artefak yang sama seperti di gua pawon," katanya.

Meski jelas ada bentuk kebudayaan di gua-gua sekitar gua Pawon, Lutfi menyimpulkan jika gua-gua tersebut bukanlah hunian tetap manusia prasejarah gua pawon.

"Bisa saja dihuni dalam jangka waktu yang panjang, tetapi bisa juga sebagai hunian dalam jangka waktu yang pendek untuk shelter. Kemungkinan gua-gua yang kecil digunakan untuk menghindari hujan,” bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com