Data sementara yang dihimpun Kompas.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon menyebutkan, sedikitnya delapan orang dinyatakan meninggal dunia, tujuh orang hilang, dan puluhan warga lainnya mengalami luka-luka.
"Untuk sementara data yang saya dapat ada 8 warga yang meninggal dunia, 7 hilang dan puluhan orang mengalami luka – luka, itu sudah termasuk tertimbun tanah longsor dan terseret banjir,” kata Kepala BPBD Kota Ambon, Broery Tjokro kepada wartawan, Selasa sore.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di sejumlah lokasi bencana sejumlah warga telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Di kawasan ini juga, tujuh warga lainnya masih dinyatakan hilang. Selain korban tewas, di kawasan ini juga tujuh warga belum ditemukann.
“Seorang korban telah ditemukan meninggal dunia dan ada tujuh warga lainnya yang masih hilang. Saya dan warga sempat melihat mereka hanyut tadi pagi.” kata Masole.
Ketujuh warga yang masih hilang tersebut yakni Yopi Marantika (28), Yosep Pingain alias Ongen (sudah ditemukan), Ina Fingain, Pendi Lananrasa, Sarce Manuata (21) Reny, Senda dan seorang warga lain yang belum berhasil diidentifikasi.
Sementara di kawasan Batu Gaja, sesuai hasil pantauan Kompas.com tercatat, dua orang warga masih tertimbun longsor dan 10 lainnya mengalami luka – luka. Salah satu warga yang tertimbun longsor di kawasan ini teridentifikasi bernama Mei Kapitan, salah seorang siswa SMA.
Banjir yang menerjang Kota Ambon sejak Selasa dini hari tadi mencapai ketinggian 4 hingga 7 meter. Pantauan di kawasan Batu Merah Dalam, salah satu daerah yang paling parah terkena banjir, ketinggian air bahkan melebihi rumah-rumah warga.
Hal yang sama juga terjadi di kawasan Batu Meja, Batu Gaja, Skip, dan kawasan lainnya, di sejumlah kawasan ini ketinggian banjir juga mencapai 4 hingga lima meter.
Di kawasan Batu Merah, sejumlah warga bahkan terlihat menyelamatkan diri ke atap rumah – rumah warga yang tinggi. Banjir ini merupakan banjir terparah yang pernah terjadi di Kota Ambon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.