Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kolaka Sita Ratusan Petasan Berdaya Ledak Tinggi

Kompas.com - 27/07/2013, 13:53 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com — Ratusan petasan berdaya ledak tinggi disita aparat Polsek Kota Kolaka, Sulawesi Tenggara. Razia ini terkait dengan keresahan masyarakat Kolaka yang sudah mulai merasa terganggu dengan suara ledakan petasan.

Razia yang dilakukan di sejumlah tempat dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat. Iptu La Ode M Agus, Kepala Polsek Kolaka, mengatakan, kini petasan yang disita tersebut berada di Polsek Kolaka.

“Jadi memang benar kalau hari ini kita lakukan razia petasan di beberapa titik penjualan, termasuk di Pasar Sentral Mekongga. Memang dalam razia ini kami temukan dalam jumlah yang besar. Memang ini menjadi program Polres Kolaka serta banyaknya aduan dari masyarakat Kolaka,” kata Agus, Sabtu (27/7/2013).

Agus menambahkan, selain petasan yang diamankan, polisi juga memberikan pengarahan kepada para pemilik. “Kalau penjualnya kita hanya beri pemahaman di tempat kejadian, agar tidak melakukan penjualan secara besar-besaran. Kalau yang besar itu meledak bisa berbahaya juga, tapi sebagian ada juga yang memiliki surat resmi, namun yang kita sita, petasan yang tidak masuk dalam daftar,” tegasnya.

Di tempat yang sama, pedagang petasan yang bernama Aping mengatakan kalau mereka tidak menjual petasan ilegal. “Kami ada dokumen yang diberikan oleh toko tempat kami ambil itu petasan. Makanya kami berani menjual secara terang-terangan seperti ini. Berbicara masalah rugi, pastilah Pak kita alami kerugian, tapi mau bagai mana lagi. Penjelasan yang diberikan oleh polisi juga masuk akal jadi kami pasrah saja,” cetus Aping.

Peredaran petasan di Kolaka sejak memasuki bulan suci Ramadhan memang marak. Bahkan penjualannya pun dilakukan secara terbuka.

“Kalau malam itu hampir tidak pernah berhenti Pak. Parahnya lagi bunyi petasannya besar sekali. Ini bukan hanya malam, siang hari mereka juga bunyikan petasan sehingga mengganggu kami istrahat,” tutup Rosma, salah satu warga Kolaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com