Pembangunan Kampus ITB di Jatinangor Telan Dana Rp 350 Miliar

Akhmaloka mengatakan, dana tersebut terkumpul dari berbagai bantuan, seperti bantuan dari pemerintah provinsi dan kementerian.

"Dulu kampus ini adalah hutan belantara. Alhamdulillah setelah bekerja sama dengan Pemprov dan adanya bantuan dari Gubernur Jabar, kampus ini mulai sedikit terbentuk. Ditambah adanya bantuan dari kementerian, semakin memantapkan bangunan kampus ini," ujar Akhmaloka.

Adapun bantuan-bantuan tersebut, kata Akhmaloka, berasal dari Pemprov Jabar, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Ditjen Dikti. "Dari Kementerian Pekerjaan Umum kita mendapatkan bantuan cukup banyak, yakni Rp 120 miliar. Dan bantuan berturut-turut dari Pemprov selama tiga tahun," katanya.

Akhmaloka melanjutkan, luas bangunan kampus tersebut mencapai 46 hektar. Kampus tersebut akan digunakan tempat belajar mahasiswa jenjang S-1 dan S-2. "Populasi di kampus ini akan mencapai lebih dari 7.500 mahasiswa," kata Akhmaloka.

Saat ini, kampus sudah mulai digunakan mahasiswa untuk belajar, sembari menunggu proses penyempurnaan pembangunan lainnya. "Sudah, sudah mulai digunakan untuk belajar dan meneliti, tinggal pembangunannya lebih disempurnakan," katanya.

Lokasi kampus ITB baru ini membentang dari utara ke selatan, berhadapan dengan Jalan Raya Bandung-Sumedang dan berada di kaki Gunung Manglayang, berhadapan dengan kampus Ikopin serta Bandung Giri Gahana Golf, dan berdekatan dengan kampus IPDN dan Universitas Padjadjaran.

Di lokasi utara kampus, saat ini pemerintah sedang membangun jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Diberitakan sebelumnya, kampus ITB baru di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, ini baru saja diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, Jumat (26/7/2013). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Mendikbud, Rektor ITB Akhmaloka, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.