Pantauan Kompas.com di lokasi kejadian, ribuan warga ini berjalan di atas bekas permukiman warga yang telah hanyut terbawa banjir. Tak sedikit yang berfoto memakai telepon genggam. Sebagian dari mereka datang dari Kota Ambon dan Kecamatan Salahutu yang cukup jauh dari kampung ini.
Banyak di antara mereka terlihat berlari-lari dan berjalan di bekas perkampungan tersebut. Sekarang mereka bisa melihat laut lepas, sesuatu yang sebelumnya tak terjadi karena terhalang pohon dan permukiman padat warga. ”Jujur saja kami tidak bisa membayangkan peristiwa ini,” kata Said, salah seorang warga yang menonton.
Bekas perkampungan Negeri Lima ini rata dengan tanah, dan hanya menyisihkan sebagian fondasi rumah warga. Lokasi ini bahkan mirip seperti lapangan yang membentang luas. Sejumlah mobil dengan leluasa terlihat lalu lalang di lokasi tersebut.
Banjir bandang terjadi setelah Bendungan Wai Ela jebol sekitar pukul 10.30 WIT. Akibat peristiwa tersebut, 32 warga terluka dengan 8 di antaranya luka parah. Banjir juga menyeret ratusan rumah warga ke laut serta 4 sekolah, 2 mushala, dan sebuah jembatan di desa tersebut. Mobil dan harta benda warga tak terselamatkan pula. Kerugian diperkirakan miliaran rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.