Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Bendungan Jebol, Warga Negeri Lima Mengungsi

Kompas.com - 24/07/2013, 18:04 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com — Ratusan warga Desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (24/7/2013), memilih mengungsi dari rumah-rumah mereka setelah kondisi air di bendungan Wai Ela yang berada 2 kilometer dari desa mereka terus meninggi.

Warga memilih mengungsi ketempat yang lebih aman karena takut bendungan alam tersebut akan jebol, menyusul hujan deras yang terus mengguyur kawasan tersebut sejak beberapa pekan terakhir ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku sendiri telah menetapkan status bendungan Way Ela dari siaga menjadi awas. Saat ini volume air di bendungan tersebut mencapai ketinggian lebih dari 193 meter dari dasar bendungan sehingga sewaktu-waktu dapat jebol.

Ratusan warga Negeri Lima ini memilih mengungsi ke tempat yang aman sambil membawa barang-barang berharga. Salah satu tokoh masyarakat Negeri Lima, Muhammad Zoon Assel, saat dihubungi Kompas.com Rabu petang, mengatakan, warga sudah mengungsi sejak pukul 17.00 WIT.

“Sekitar ratusan warga telah mengungsi, sejak sore tadi sambil membawa sejumlah barang dan surat-surat penting," kata Zoon.

Dia mengungkapkan, warga terpaksa mengungsi karena jumlah volume air di bendungan Wai Ela hampir penuh.

"Petugas jaga di bendungan menginformasikan kepada warga kalau volume air di bendungan Way Ela hampir penuh, makanya warga memilih mengungsi," katanya.

Ratusan warga yang mengungsi tersebut umumnya memiliki rumah yang terlewati aliran sungai Way Ela. Mereka mengungsi ke rumah kerabatnya yang dirasa aman.

BPBD Maluku sendiri menetapkan Desa Seith yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari Desa Negeri Lima sebagai tempat pengungsian yang aman.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Maluku yang dihubungi Kompas.com terkait peristiwa ini belum berhasil dikonfirmasi. Saat ini, petugas Tim SAR dan BPBD telah berada di Desa Negeri Lima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com