Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Daging Gelonggongan Marak Dijual di Solo

Kompas.com - 22/07/2013, 11:49 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis


SOLO, KOMPAS.com — Dinas Pertanian Pemerintah Kota Solo menemukan puluhan kilogram daging sapi gelonggongan yang dijual oleh para pedagang di pasar tradisional, Senin (22/7/2013).

Hal itu diketahui saat petugas Dinas Pertanian menggelar razia di sejumlah pasar tradisional, dan salah satunya di Pasar Nusukan dan Pasar Jebres.

Petugas tampak memeriksa satu per satu lapak daging sapi dan menguji kadar airnya. Di salah satu lapak milik Winarto (32), petugas menemukan kadar air yang berlebih di daging yang dijualnya. Setelah diperiksa lebih detail, diketahui bahwa daging milik Winarto adalah daging gelonggongan yang berasal dari Ampel, Boyolali.

"Kadar airnya terlalu banyak dan bisa dilihat saat diperas banyak air yang keluar," kata salah satu petugas dari Dinas Pertanian (Distan).

Setelah hampir satu jam melakukan sidak, petugas mengamankan kurang lebih 22 kilogram daging gelonggongan di Pasar Nusukan. Setelah itu, petugas juga mengamankan 8,5 kilogram daging gelonggangan di Pasar Jebres, Solo.

Petugas mengaku kecolongan karena sebetulnya razia daging gelonggongan di Kota Solo dilakukan setiap bulan.

"Sebetulnya, kita sudah lakukan razia setiap bulan dan tidak hanya menjelang Lebaran. Indikasinya (daging gelonggongan,) menurun, tapi kita kaget juga masih ada daging gelonggongan beredar menjelang Lebaran," kata Wenny Ekayanti, Kepala Dinas Pertanian Kota Solo, kepada wartawan.

Sementara itu, Winarto, salah satu pedagang, mengaku tidak mengetahui kenapa daging bisa berair karena dirinya hanya mendapat kiriman dari pemasok.

"Saya hanya mendapat setoran, dan biasanya dari daerah Boyolali," kata Winarto.

Petugas kemudian menyita daging tersebut dan memanggil pedagang untuk diberi pengarahan. Daging gelonggongan dianggap merugikan masyarakat karena berat daging akan bertambah saat dijual, dan saat dimasak, daging tersebut akan susut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com