Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Arus Mudik, Polres Sleman Kerahkan 400 Personel

Kompas.com - 20/07/2013, 21:21 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mengantisipasi kemacetan lalu lintas dan potensi adanya tindak kejahatan yang terjadi saat arus mudik, Polres Sleman menurunkan 400 personel di titik-titik rawan.

"Guna menghadapi arus mudik Lebaran, kita akan turunkan 400 anggota satuan gabungan polres," terang Kapolres Sleman AKBP Hery Sutrisman, Sabtu (20/07/2013).

Ia mengungkapkan, nantinya 400 anggota akan akan ditempatkan di titik-titik rawan kemacetan maupun lokasi yang berpotensi adanya tindak kejahatan, seperti copet.

" Salah satu yang menjadi perhatian di Jalan Magelang, dan terminal Jombor," tegasnya.

Pihaknya juga sudah membuat tim khusus pemantauan terhadap potensi terjadinya tindak kejahatan maupun kemacetan lalu lintas yang terjadi di wilayah Sleman.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Agen dan Pengawal Bus Malam (PAPBIMA) terminal Jombor Sony Kurniawan mengatakan, menghadapi arus mudik pihaknya telah menyiapkan beberapa personel untuk menghadapi terjadinya ledakan penumpang maupun calo tiket.

"Sudah kita siapkan personel untuk melakukan pengawasan. Di terminal Jombor, saya jamin tidak akan ada calo. Kalau ada, kita akan langsung usir," ucapnya.

Terkait harga tiket, semua sudah ditetapkan oleh Perusahaan Otobus (PO). Pada 1 hingga 7 Agustus, tiket bus untuk Merak dijual Rp 230.000; jurusan Lampung dijual Rp 380.000; jurusan Palembang Rp 400.000 dan; jurusan Jambi Rp 430.000.

Sementara, mulai 10 hingga 18 Agustus, tiket bus jurusan Merak dijual Rp 350.000; Lampung Rp 430.000; Palembang Rp 550.000 dan; Jambi Rp 600.000.

"Penjualan tiket untuk arus mudik sudah dibuka sejak lima hari yang lalu, namun untuk arus balik, baru kemarin. Tiket arus mudik sudah 30 persen. Mayoritas, tujuan Sumatera," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com