Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Hektar Sawah Gagal Panen akibat Banjir di Sultra

Kompas.com - 20/07/2013, 12:02 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Sekitar 9.000 hektar sawah di dua kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami puso (gagal panen) akibat terendam banjir selama beberapa hari terakhir.

Banjir yang menerjang Kabupaten Konawe Selatan selama dua hari terakhir tak hanya menenggelamkan ribuan rumah dan memutus jalur transportasi di wilayah tersebut. Sekitar 7.118 hektar sawah juga mengalami gagal panen.

Hamparan padi siap panen menyebar di enam kecamatan di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Keenam kecamatan tersebut, yang merupakan daerah sentral produksi padi di Konawe Selatan, yakni Kecamatan Pasala, Lalembu, Mowila, Landono, Moramo, dan Tinanggea. "Total yang puso sebanyak 7.118 hektar. Kalau dikonversi, sekitar Rp 56,9 miliar kerugian yang dialami petani. Nah lahan pertanian itu merupakan pusat produksi padi yang menyuplai beras di empat kabupaten, yakni Kabupaten Buton, Muna, Kendari, dan Bombana," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Konawe Selatan, Abdul Rahman, Sabtu (20/7/2013).

Pihaknya, kata Rahman, akan berusaha mencari kompensasi ke pemerintah pusat. Sebab, pengalaman sebelumnya telah ada alokasi dana terkait masalah puso. "Tahun lalu kami diberi kompensasi puso akibat kekeringan, itu seluas 212 hektar, dan alhamdulillah, semua terbayar, dan untuk tahun ini, rencana kompensasi sebesar Rp 26 miliar," katanya.

Menurutnya, angka Rp 26 miliar tersebut diperoleh berdasarkan hitungan hasil per hektar sawah yang mengalami puso. "Per hektarnya setara dengan Rp 3,7 juta. Jika dikalikan 7.118, maka menghasilkan 2,6 miliar. Nah itulah nilai kompensasi puso," jelas Rahman.

Namun, lanjutnya, laporan sawah puso seluas 7.118 hektar itu akan divalidasi ulang untuk memastikan jumlah yang sesungguhnya.

Selain tanaman padi, tambah Rahman, tanaman palawija juga akan diusahakan kompensasinya.

Kabupaten Konawe Selatan merupakan penyuplai terbesar sayur-mayur dan jagung ke Kendari, ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara.

Selain di Konawe Selatan, banjir juga melanda Kabupaten Konawe. Laporan dari Dinas Pertanian setempat menyebutkan, terdapat 1.795 hektar sawah yang mengalami gagal panen dari 4.073 hektar sawah yang terendam banjir. "Tim kami juga menemukan 327 ton gabah terendam dan rusak setelah beberapa hari terkontaminasi air. Para petani mengaku, gabahnya terjebak banjir di pematang dan tak bisa dikeluarkan," kata Achmad Setiawan, Kepala Dinas Pertanian Konawe, Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com