Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Ditegur Ombudsman, Orangtua Tolak Tarik Kursi Pungutan

Kompas.com - 19/07/2013, 23:01 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Setelah mendapat teguran dari Ombundsman RI, Nusa Tenggara Timur, SMP Negeri I Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), menggelar rapat dengan orangtua siswa untuk membicarakan pengembalian kursi yang sebelumnya diminta sekolah, Jumat (19/7/2013).

Namun dalam rapat yang dipimpin kepala sekolah itu orangtua siswa akhirnya memutuskan tidak mengambil kembali kursi yang sudah diserahkan ke sekolah.

“Agenda rapat hari ini yakni orang tua datang untuk tanda tangan dan bawa pulang kursi yang telah disumbangkan itu. Saya sebagai orangtua tidak akan setuju hal itu karena semuanya ini sudah melalui proses. Kita telah mendaftar anak kita di sekolah ini dengan menerima semua persyaratan. Kalau saya tidak setuju, kenapa saya harus datang daftar anak saya kesini. Sehingga bagi saya sebenarnya tidak ada persoalan,” kata orangtua salah satu siswa.

“Menurut saya ini sumbangan sukarela dari kita selaku orang tua. Kursi yang telah kita sumbangkan ini tentunya sangat bermanfaat buat anak kita yang sekolah di sini sehingga semuanya itu akan kita jelaskan ke Ombudsman di Kupang nanti,” katanya.

Sementara Kepala Sekolah SMP negeri I Kefamenanu, Bene Sedu mengatakan undangan rapat dengan orang tua siswa kelas VII hari ini dengan agenda membahas surat teguran yang dikirim oleh pihak Ombudsman perwakilan Nusa Tenggara Timur.

“Kami dikasih waktu 14 hari untuk menanggapi surat ini. Sehingga nanti kita akan bawa ke kantor Ombudsman, hasil kesepakatan rapat antara kami para guru dengan orangtua dan juga daftar hadir guru yang rapat beberapa waktu lalu terkait dengan syarat untuk membawa kursi,” jelas Bene.

Bene menambahkan, hal tersebut menjadi pelajaran berharga buat semua pihak, agar di lain waktu, kalau sarana sekolah tidak cukup, maka sekolah akan mengambil sikap untuk tidak merugikan orangtua dengan cara mengurangi jumlah siswa yang diterima di sekolah tersebut.

“Alasan utama kami meminta sumbangan kursi dari orangtua siswa karena memang di sekolah kami ini banyak kursi yang rusak dan hal itu sudah disetujui dalam rapat dengan orang tua dan komite,” jelas Bene. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com