Acara doa bersama itu dipimpin KH Arifin Junaidi dan diadakan di depan petilasan rumah Mbah Maridjan, di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.
Juru kunci Merapi, Mas Penewu Suraksohargo atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Maridjan, itu meninggal saat berada di dalam rumahnya karena diterjang sapuan awan panas Merapi yang erupsi pada 26 Oktober 2010. Mbah Maridjan meninggal bersama 16 orang lainnya.
"Beliau (Mbah Maridjan) adalah sosok yang baik, sederhana, ramah, dan tulus hati," kata Irwan Hidayat, Direktur Utama PT Sidomuncul yang menghadiri acara doa bersama itu.
Selain Irwan, hadir pula mantan petenis nasional Wynne Prakusya. Meskipun mengaku tidak mengenal dekat, Wynne memuji Mbah Maridjan sebagai sosok yang luar biasa baik. "Kejujuran, keikhlasan, dan kesederhanaannya menjadi sosok teladan," ujar Wynne.
Peringatan 1.000 hari meninggalnya Mbah Maridjan itu juga dihadiri para relawan, anggota Tagana, dan SAR DI Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.