Mereka gembira karena harga barang-barang kebutuhan pokok yang disediakan di pasar murah itu lebih murah.
“Harga di sini lebih murah sedikit dibanding di toko kelontong atau pasar tradisional. Misalnya telur di toko kelontong empat butir seharga Rp 5.000, namun di pasar murah ini sebutir Rp 1.000,” kata Sundari (33), warga Pondok Tengah, Kelurahan Pondok Sayur, yang tengah berbelanja.
Sundari menyebut, meski harganya tidak terlalu jauh dibanding harga di pasar atau toko kelontong, tetapi selisih harga di pasar murah cukup membantu.
Kebutuhan pokok yang dibelanjakan, katanya, semisal beras, gula, dan minyak goreng, digunakan untuk keperluan berbuka puasa.
“Masih untuk kebutuhan berbuka puasa, Bang. Untuk membuat kue keperluan Lebaran belum punya uang,” kata Sundari.
Sementara, salah seorang petugas yang melayani para ibu rumah tangga berbelanja, Nila, mengatakan, pasar murah cukup diminati para ibu rumah tangga karena harga yang dipatok merupakan harga distributor.
“Harga memang murah dibanding pasar tradisional. Pokoknya harga distributor lah,” katanya.
Menurut Nila, pasar murah digelar untuk membantu warga selama bulan puasa, apalagi harga-harga di pasar saat ini cenderung naik. Sejumlah bahan pokok yang dijual di antaranya beras Bulog, gula, minyak goreng, telur, dan minyak curah.
Kegiatan ini, sambung Nila, digelar selama sepekan. Kegiatan yang juga melibatkan Bulog ini juga digelar serentak di tujuh kecamatan lain di Pematangsiantar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.