Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Minuman Keras Mirip Sirup

Kompas.com - 18/07/2013, 17:30 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com
 — Polres Magelang Kota mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap peredaran miras, khususnya jenis ciu. Sebab, miras jenis ini mirip dengan minuman sirup yang berwarna-warni.

Hal itu ditegaskan Kapolres Magelang Kota AKBP Joko Pitoyo di sela pemusnahan barang bukti miras di halaman Markas Komando 2 Polres Magelang Kota, Kamis (18/7/2013).

"Ciu yang beredar di masyarakat mirip dengan minuman sirup. Warnanya menarik, ada merah, kuning, biru. Orang sering terkecoh," tandas Joko.

Oleh sebab itu, pihaknya terus menggalakkan penyuluhan, terutama di sekolah-sekolah tentang bahaya minuman keras itu. Sebab, diakui Joko, miras ciu kerap dikonsumsi oleh remaja usia produktif.

Sementara itu, pada pemusnahan miras itu, ribuan liter dan botol miras berbagai merek dimusnahkan dengan cara dituang ke dalam lubang tanah untuk kemudian ditimbun. Ribuan barang haram tersebut merupakan barang bukti dari hasil operasi penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan petugas sejak Januari 2013.

"Botol miras yang dimusnahkan terdiri dari 21 merek dengan total 3.191 botol dan empat jeriken ciu dengan total 1.434 liter," sebut Joko di sela pemusnahan.

Joko melanjutkan, untuk menekan peredaran miras di Kota Magelang, pihaknya telah melakukan razia tiap hari di sejumlah titik rawan peredaran miras. Razia juga lebih ditekankan saat memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran.

"Kami tekankan di setiap polsek untuk menggalakkan razia minimal seminggu sekali," tandas Joko.

Namun, sejauh ini, kepolisian belum menetapkan adanya tersangka dalam kasus maraknya peredaran miras di Kota Magelang. Menurut dia, Kota Magelang bukan daerah produsen pertama dan hanya penerima stok dari luar daerah.

"Beberapa kasus, miras datang dari Solo, Temanggung, dan Wonosobo," imbuh Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com